Dark/Light Mode

Perpusnas Dorong Pelaksanaan TPBIS Untuk Atasi Stunting

Jumat, 19 Mei 2023 16:33 WIB
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar (Foto: Dok. Perpusnas)
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendorong pelaksanaan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi satu perencanaan yang terintegrasi dan holistik. Termasuk dalam mengatasi masalah stunting.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menyatakan, TPBIS yang terintegrasi dan holistik dibutuhkan agar semua permasalahan produktivitas masyarakat dapat ditingkatkan. Termasuk mengatasi permasalahan stunting. Menurut Adin, stunting tidak hanya berfokus pada kemiskinan, namun juga ketidakberdayaan orang tua atas asupan buah hati.

Stunting bukan seluruhnya karena faktor kemiskinan, tetapi ada ketidakberdayaan karena tidak membaca. Ibu-ibu muda saat ini terlalu banyak bermain medsos sementara resources kita sangat tinggi, tersedia semuanya. Butuh strategi agar diseminasi informasi dapat terlaksana dengan baik,” ucapnya, saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Regulasi Peraturan Kepala Perpusnas Nomor 3 Tahun 2023 tentang TPBIS dan Pedoman Replikasi TPBIS secara daring, Jumat (19/5).

Baca juga : Pemuda Papua Dukung Pemerintahan Tindak Tegas KKB

Dia menekankan agar kolaborasi antarstakeholder di tingkat nasional dan daerah senantiasa dipelihara dan dikembangkan. Khususnya kerja sama dengan sektor swasta dan organisasi lain. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan program yang sudah berlangsung sejak 2018.

Pada kesempatan sama, Plt Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Didik Darmanto menyampaikan, perpustakaan berperan penting dalam upaya peningkatkan SDM. Sebab, menjadi sarana pendukung utama sebagai tempat sumber informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan masyarakat.

Didik menegaskan, program TPBIS bertujuan meneguhkan komitmen bersama, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, untuk berinvestasi dalam pembangunan manusia. “Melalui program TPBIS, kita juga ingin membangun komitmen bersama bahwa literasi itu penting untuk pembangunan SDM,” ujarnya.

Baca juga : Bappenas-Uni Eropa Gelar Diseminasi Hasil ARISE+ Untuk Tingkatkan Daya Saing

Kegiatan prioritas peningkatan budaya literasi dalam RPJMN 2020-2024 disejajarkan dengan kreativitas dan inovasi. Landasannya, karena saling terkait dan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas SDM, serta berkontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Bappenas berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan literasi pada umumnya dan juga TPBIS. Pada hari ini, Bappenas melakukan konsultasi publik rancangan awal RPJPN 2025-2045 untuk memastikan bahwa upaya guna peningkatan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi nanti akan menjadi bagian penting pada 20 tahun yang akan datang. Kemudian nanti tahapannya bisa kita kawal dalam rencana pembangunan lima tahunan,” urainya.

Pustakawan ahli utama Perpusnas Woro Titi Haryanti memaparkan urgensi untuk mereplikasi program TPBIS berdasarkan Peraturan Perpusnas Nomor 3 Tahun 2023 tentang TPBiS antara lain luas wilayah Indonesia, kondisi geografis Indonesia, jumlah perpustakaan di Indonesia, keterbatasan resources, peningkatan inklusi sosial, kesetaraan, dan pemberdayaan masyarakat.

Baca juga : Peringati HUT ke-43, Perpusnas Luncurkan Buku Literasi Kunci Negara Produsen

“Kenapa harus direplikasi? Karena Perpusnas tidak sanggup melakukannya sendiri, sehingga harus melakukannya bersama. Dengan demikian semua lapisan masyarakat termasuk kelompok yang rentan atau pinggiran dapat mengakses dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas Nani Suryani melaporkan, Perpusnas telah memberikan dukungan bantuan program TPBIS ke 34 provinsi, 296 kabupaten/kota dan 1696 desa/kelurahan. Sampai Februari 2023, TPBIS telah direplikasi di 1.205 desa/kelurahan di 26 provinsi dengan sumber anggaran APBD dan/atau sumber lain.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.