Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mau Hentikan Perang Rusia-Ukraina

Prabowo Siap Kirim Pasukan Perdamaian

Senin, 5 Juni 2023 07:45 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat menjadi panelis pada pembahasan Resolving Regional Tensions dalam Pertemuan Shangri-La Dialogue, di Singapura, kemarin. (Foto: Dok. Gerindra)
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat menjadi panelis pada pembahasan Resolving Regional Tensions dalam Pertemuan Shangri-La Dialogue, di Singapura, kemarin. (Foto: Dok. Gerindra)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia meminta gencatan senjata Rusia-Ukraina segera dilakukan. Imbauan tersebut dilontarkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat menjadi panelis pada pembahasan Resolving Regional Tensions dalam Pertemuan Shangri-La Dialogue, di Singapura, kemarin.

“Indonesia siap mengirim­kan pasukan perdamaian guna mendukung diakhirinya perang yang sudah menyebabkan keru­sakan luar biasa dan banyak kor­ban rakyat sipil,” tegas Prabowo.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, perang yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini berdampak kepada kehidupan di seluruh dunia.

Padahal, tantangan yang diha­dapi dunia semakin berat. Salah satunya, terus bermutasinya virus Corona alias Covid-19.

Untuk mencegah semakin memburuknya keadaan terma­suk kerusakan yang lebih masif di Ukraina dan Rusia, Prabowo mengusulkan adanya deklarasi yang dihasilkan dari Pertemuan Shangri-La Dialogue.

Baca juga : Indikator: Pendukung Prabowo Yang Sempat Lari Ke Anies, Kini Balik Kandang

“Pertama, harus kita lakukan adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia menerapkan gencatan senjata,” sarannya.

Langkah kedua, dia meminta kedua belah pihak mundur 15 kilometer dari titik gencatan senjata sekarang.

Ketiga, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memben­tuk pasukan penjaga perdamaian dan menempatkan di wilayah demiliterisasi sekarang.

Cara penyelesaian dengan membuat demiliterisasi bukan pertama dilakukan. Menurut Prabowo, PBB pernah melakukan itu dalam perang di Korea, kemu­dian di Vietnam dan juga Afrika.

“Kemudian PBB menggelar referendum kepada masyarakat yang tinggal di wilayah demi­literisasi,” ucap Prabowo.

Baca juga : Relawan Dulang Dukungan Untuk Ganjar Pranowo Di Jatim dan Jabar

Dirinya berharap, usulan penghentian perang ini disetujui semua negara.

“Saya memutuskan Indonesia akan menjadi negara pertama yang ikut menjadi pasukan pen­jaga perdamaian,” ucapnya.

Perwakilan Tinggi dan Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell Fontelles, yang menjadi panelis bersama Prabowo mengungkapkan, biaya yang harus ditanggung Uni Eropa untuk perang di Ukraina sangat tinggi.

Borrell mengungkapkan, ban­tuan militer yang diberikan Uni Eropa kepada Ukraina sekitar 40 miliar dolar AS. Kalau ditambah dengan latihan untuk pasukan Ukraina, nilai bantuan yang di­berikan bisa mencapai 60 miliar dolar AS.

“Tapi kalau dihitung dengan biaya hidup karena inflasi yang tinggi, nilai bantuan yang dikeluarkan bisa mencapai 700 miliar,” ungkap Borrell.

Baca juga : Ganjar Pranowo Makin Diterima Akar Rumput

Borrell sepakat, perdamaian di Ukraina sangatlah penting dan mendesak. Hanya saja belum ada solusi mencapai perdamaian itu.

“Ukraina bukanlah anggota Uni Eropa, hanya teman. Tapi, Uni Eropa merasa harus membantu karena tidak ingin agresi yang dilakukan Rusia terus terjadi. Uni Eropa tidak mau Ukraina kemudian menjadi seperti Krimea,” paparnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.