Dark/Light Mode

Kemendes PDTT Apresiasi Daerah Yang Kembangkan Smart Village

Kamis, 8 Juni 2023 22:05 WIB
Foto: Humas Kemendes PDTT.
Foto: Humas Kemendes PDTT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi Ivanovich Agusta mengatakan Lampung, Sulawesi Tengah, dan Bali merupakan provinsi-provinsi dengan program smart village (desa cerdas) yang berkembang pesat.

"Kalau secara nasional, provinsi yang berkembang pesat smart village-nya itu Lampung, Sulteng, dan Bali," kata Ivanovich Agusta saat ditemui dalam kunjungan ke Smart Village Hanura, di Pesawaran, Lampung, Kamis (8/6).

Ivanovich mengatakan, saat ini terdapat 56.000 desa yang memiliki fasilitas internet 4G dari total 75.265 desa di seluruh Indonesia.

Baca juga : Kemendes PDTT Genjot Pengembangan Smart Village Di Lampung

"Yang belum punya internet ada 2.600-an desa. Jumlah desa yang punya website baru 21.000 desa," kata dia.

Syarat untuk menjadi desa cerdas, antara lain desa memiliki fasilitas internet, memiliki website, dan memiliki aplikasi.

Ivan menjelaskan, salah satu tantangan yang kerap terjadi dalam pengembangan program desa cerdas adalah mahalnya biaya langganan internet.

Baca juga : Kemenkes Puji Daerah Sukses Kendalikan Rokok

"Lazimnya mesin (server) yang cepat untuk desa itu langganannya Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per tahun. Itu biasanya desa tidak kuat (berlangganan)," kata Ivanovich Agusta.

Pihaknya mencontohkan banyak program desa cerdas di Pulau Jawa yang terhenti lantaran terkendala biaya langganan internet.

Melihat hal ini, kata Ivan, Kementerian Desa PDTT akan menyediakan fasilitas server yang dapat dimanfaatkan oleh desa secara cuma-cuma.

Baca juga : Di RUPS, Pemerintah Apresiasi Kinerja PLN Terbaik Sepanjang Sejarah

"Kalau desa pakai mesin server Kemendes, aplikasi yang dibuat desa, akan lebih lancar (loading-nya). Itu (server) gratis karena dari negara," katanya.

Tantangan kedua, desa membutuhkan dukungan pemasaran untuk mensosialisasikan aplikasi-aplikasi yang dibuat desa.

"Berbagai inovasi di desa, bagus ya. Cuma kalau kita lihat yang mengunduh (aplikasi desa) dibandingkan dengan jumlah penduduk, sangat jauh. Berarti perlu dukungan pemasaran," tandas Ivanovich.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.