Dark/Light Mode

Jokowi: RI Harus Miliki Strategi Besar dan Strategi Teknis untuk Capai Visi

Jumat, 18 Agustus 2023 21:37 WIB
Presiden Jokowi memberikan potongan tumpeng kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo, saat menghadiri peringatan Hari Konstitusi sekaligus HUT ke-78 MPR, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8). (Foto: Dok. MPR)
Presiden Jokowi memberikan potongan tumpeng kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo, saat menghadiri peringatan Hari Konstitusi sekaligus HUT ke-78 MPR, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia harus memiliki strategi besar dan teknis untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Jokowi mencontohkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai panduan atau aturan untuk mewujudkan visi tersebut.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Konstitusi sekaligus HUT ke-78 MPR, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).

"Kita memang harus punya strategi besar dan strategi teknis. Bisa saja seperti yang sering disampaikan Bapak Ketua MPR mengenai PPHN untuk mencapai visi kita," ujar Kepala Negara, seperti dimuat laman presidenri.go.id.

Baca juga : KBRI Singapura Berikan Adinata Awards Untuk Dubes Zainul Abidin

Jokowi lalu menegaskan, aturan yang ditetapkan tidak boleh kaku dan harus memiliki fleksibilitas. Hal tersebut penting mengingat perubahan dunia yang begitu cepat dan tantangan serta peluang yang juga berubah sangat pesat.

"Setiap hari, setiap jam bisa berubah-ubah sehingga fleksibilitas menjadi sangat penting. Jangan terlalu banyak aturan yang membelenggu. Jangan terlalu banyak jebakan-jebakan yang kita buat sendiri sehingga kita tidak bisa bergerak," ungkapnya

"Beri kebebasan kepada eksekutif agar lincah dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang tentu saja harus disertai pengawasan yang efektif," lanjut Jokowi.

Baca juga : Presiden Jokowi: ASEAN Harus Jadi Jangkar Perdamaian Dunia

Dia mengatakan, fleksibilitas penting untuk menghadapi perubahan dan ketidakpastian serta memanfaatkan peluang untuk memenangkan persaingan dan kompetisi dengan negara lain. Jokowi ingin agar Indonesia cepat beradaptasi dan terus mempelajari apa yang dilakukan oleh negara lain.

"Jika kompetitor melakukan perubahan kebijakan, kita juga harus dan kebijakan kita harus lebih baik dari mereka sehingga sekali lagi fleksibilitas itu sangat penting," ucapnya.

Jokowi mencontohkan pemberian subsidi pada kendaraan listrik yang menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat. Dia menyebut, praktik pemberian subsidi kendaraan listrik dari pemerintah juga dilakukan di banyak negara

Baca juga : Perlu Strategi Dan Kolaborasi Tekan Produksi Sampah Makanan

"Thailand memberikan subsidi kepada mobil listrik Rp 68 juta, kalau kita di bawah itu, investasi semua akan pergi ke sana, tidak akan pergi ke Indonesia. Inilah dunia yang memang berkompetisi sangat ketat sekali," tuturnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.