Kunjungi Maros, Menko PMK Minta Program Bapak Asuh Stunting Digencarkan

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, salah satu upaya strategis untuk menangani stunting adalah dengan menerapkan program Bapak Asuh Stunting.

Hal itu disampaikannya saat melakukan Kunjungan Kerja dan Dialog Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Menurut Muhadjir, program Bapak Asuh Stunting cocok diterapkan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Maros yang masih tinggi.

Diketahui, prevalensi stunting di Kabupaten Maros berdasarkan SSGI 2022 sebesar 30,1 persen (kategori sangat tinggi).

Angka ini telah mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2021 sebesar 37,5 persen.

Meskipun mengalami penurunan, prevalensi stunting di Maros masih sangat tinggi.

Baca juga : BNI Gelar Program Pencegahan Dan Pengentasan Stunting Balita

Karenanya, Muhadjir meminta Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam agar pihak Pemkab Maros menyisir anak-anak yang perlu mendapatkan pendampingan bapak asuh stunting.

"Saya harapkan ada gerakan se-Kabupaten Maros untuk menyisir anak-anak di bawah 5 tahun yang masuk kategori stunting dan setiap balita stunting mempunyai bapak asuh sehingga dapat membantu mereka untuk keluar dari kondisi stunting," kata Muhadjir, seperti keterangan yang diterima RM.id, Sabtu (26/8).

Dia menjelaskan, bapak asuh stunting bisa diambil dari perangkat desa, atau aparat keamanan di Dandim dan Polres.

Khusus di Desa Sudirman, bisa mengangkat bapak asuh stunting dari prajurit TNI dari Kostrad dan Lanud yang bermarkas di kawasan desa.

Sambil berkelakar, Muhadjir menyatakan bersedia bila diangkat menjadi bapak asuh anak stunting oleh Bupati Maros Chaidir Syam, sebagai bentuk perhatian dari pemerintah terhadap masalah stunting di wilayah tersebut. 

"Saya juga mau kalau nanti ditawari Pak Bupati untuk ngasuh berapa orang anak. Jadi nanti saya jadi bapak asuhnya dan akan saya bantu," ucapnya.

Baca juga : Dukung Pemerintah, BNI Gelar Program Pencegahan Dan Pengentasan Stunting Balita

Di Desa Sudirman terdapat 37 KK Miskin Ekstrem (Data KPM BLT) dan 7 anak tergolong stunting dari 551 balita yang diukur atau 1,3 persen.

Muhadjir mengapresiasi rendahnya angka balita stunting di desa Sudirman ini. Meski begitu, menurut Muhadjir, penanganan dan intervensi stunting harus dilakukan secara multidimensi.

Mulai dari penanganan kemiskinannya sampai pemenuhan gizi. Juga harus dilakukan intervensi sejak masa remaja, pasangan usia subur, ibu hamil dan anak usia 0-59 bulan.

Untuk mendukung hal tersebut, setiap puskesmas harus tersedia USG untuk memantau pertumbuhan janin dalam kandungan. 

Harus tersedia juga antropometri di setiap Posyandu untuk memantau tumbuh kembang balita.

Karenanya, dia berharap, penanganan stunting dan miskin ekstrem di Kabupaten Maros, khususnya di Desa Sudirman, harus bisa ditangani dengan baik.

Baca juga : IIP BUMN Salurkan Bantuan Program Cegah Stunting Di Sulawesi Selatan

Dia pun menargetkan Desa Sudirman bisa menurunkan stunting dan kemiskinan ekstrem untuk mendukung pencapaian target nasional.

Selain Bupati Maros Chaidir Syam, hadir pula Ketua DPRD Maros Andi Patarai Amir dan Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Benny Arfan.

Hadir pula, Dandim Maros, Kapolres Maros,  jajaran OPD Kabupaten Maros, Kepala Desa Sudirman, dan jajaran pejabat Eselon I Kemenko PMK.

Muhadjir menyempatkan berinteraksi dengan beberapa orang tua dan anak stunting.

Dia juga memberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuis tentang makanan bergizi kepada masyarakat yang hadir.

Kuis ini disambut antusias para ibu-ibu, remaja, dan warga desa yang mengikuti kegiatan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.