Dark/Light Mode

Keren, 227 Pejabat Dan Pegawai BPIP Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

Selasa, 1 Agustus 2023 22:28 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam acara peluncuran Gerakan Gotong Royong Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (1/8). (Foto: Ist)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam acara peluncuran Gerakan Gotong Royong Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (1/8). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ikut bergotong royong dengan menggerakkan seluruh unsur di dalamnya untuk menekan kasus stunting di Indonesia. Sebanyak 227 pejabat dan pegawai BPIP menjadi bapak asuh anak stunting dengan melalukan pendampingan dan pemenuhan kebutuhan anak stunting selama enam bulan.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam acara peluncuran Gerakan Gotong Royong Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (1/8).

Yudian menuturkan, percepatan penurunan angka stunting merupakan ikhtiar mewujudkan manusia Indonesia yang unggul sebagai gerakan Pancasila dalam tindakan yang perlu dikoordinasikan secara internal dan eksternal bersama-sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat secara luas.

Ia mengungkapkan, BPIP  bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan beberapa kementerian  berkomitmen untuk menjalankan arahan Presiden Jokowi untuk menurunkan angka stunting. "Yaitu mencapai target penurunan angka stunting di angka 14 persen pada tahun 2024, yang sebelumnya menyentuh angka 37 persen di tahun 2014, dan 21,6 persen di tahun 2022,"  kata Yudian.

Dalam kesempatan tersebut, Yudian menyampaikan, 227 pejabat dan pegawai BPIP siap menjadi Bapak, Ibu, dan kakak asuh anak stunting dengan melalukan pendampingan dan pemenuhan kebutuhan anak stunting selama enam bulan.

Baca juga : OJK Terbitkan Aturan Penggunaan Jasa Akuntan

“Kita berharap, niat dan ikhtiar yang kami mulai ini, dapat menjadi gerakan bersama pemerintah pusat dan daerah sehingga kita dapat berkontribusi secara nyata, demi mewujudkan Pancasila dalam tindakan yang mampu menjamin anak-anak kita tumbuh optimal, menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan juga unggul," tutupnya.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi, Gerakan Bapak, Ibu, dan Kakak asuh stunting yang dilakukan BPIP merupakan wujud nyata terhadap penurunan stunting yang harus diteladani. “Perannya sangat tepat untuk mengubah pola hidup dan pola makan yang seimbang. Gerakan ini wujud nyata. Semangat gotong royong yang dimiliki bangsa kita," kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengajak instansi dan komponen masyarakat lainnya dapat melakukan gerakan serupa dalam penuntasan stunting di negeri ini. “Jika yang lain ikut gerakan ini, setiap anak stunting dapat mendapatkan bapak asuh dalam penanganan dan pendampingan. Mari kita bangun kembali semangat gotong royong agar kita semakin kuat dan semakin kuat,"  ajaknya.

Anggota Dewan Pengarah BPIP periode 2018-2019 itu juga menuturkan, Indonesia harus menjadi negara yang sehat karena Indonesia menargetkan, tahun 2045 akan menjadi Indonesia emas yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

“Ciri-cirinya, pertama, angka kemiskinan rendah dalam hitungan yang ilmiah-rasional. Indonesia itu tahun 2045 akan menjadi negara keempat atau kelima setelah Amerika Serikat dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kita sekarang kedua puluh. Tahun 2035 diperkirakan akan menjadi negara keenam atau ketujuh di dunia," ujarnya.

Baca juga : Gandeng TP PKK Jakpus, Dharma Wanita PAM Jaya Asuh 50 Anak Stunting

Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas menuturkan, program pemerintah atau birokrasi harus berdampak dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Ia menekankan, pengentasan stunting merupakan program Reformasi Birokrasi tematik yang strategis dan menyasar terhadap penyelesaian permasalahan Indonesia saat ini.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, Birokrasi harus berdampak. Maka kami lakukan pengukuran. Ada 4 klaster, kemiskinan, investasi, penanganan inflasi, belanja produk dalam negeri melalui e-katalog. Dengan data yang terintegrasi, penanganan stunting akan lebih mudah dan efektif," ujarnya.

Anas mengapresiasi kegiatan gotong royong percepatan penurunan stunting yang dimobilisasi oleh BPIP. “Mudah-mudahan kehadiran BPIP menjadi bukti konkrit penanganan pemerintah terhadap stunting. Tidak hanya di hulu, tapi juga langsung menyasar kepada masyarakat," tuturnya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyebut, Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak tantangan, di antaranya, luas wilayah, anggaran, dan sebagainya. Kekuatannya, Banyuwangi memiliki masyarakat yang gotong royong. “Inilah Pancasila dalam tindakan. Oleh karena itu saya sangat terima kasih kepada BPIP yang telah menyelenggarakan kegiatan di Banyuwangi. Ini menjadi semangat bagi kami," ungkap Ipuk.

Ia juga menyampaikan, pihaknya telah membuat program Banyuwangi Tanggap Stunting dengan data yang lengkap. “Kami juga sudah mengintervensi kasus-kasus stunting dan under weight sesuai dengan kebutuhan anak-anak tersebut. Ini bentuk kerja gotong royong masyarakat Banyuwangi," tuturnya.

Baca juga : Sistem Rujukan Berjenjang Dorong Percepatan Penurunan Angka Stunting

Berdasarkan Survei  Status Gizi Indonesia (SSGI), capaian kasus stunting di Kab. Banyuwangi turun dari 20,1 persen pada tahun 2021 menjadi 18,1 persen pada tahun 2022. “Mudah-mudahan dukungan BPIP yang mengangkat bapak asuh anak stunting di Kabupaten Banyuwangi bisa lebih berdampak lagi bagi penurunan stunting," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPIP, Menkopolhukam, MenPAN RB, Kepala BKKBN, dan Bupati Banyuwangi mendemonstrasikan memasak makanan sehat dan bergizi dengan resep dari Buku Resep Mustikarasa, masakan Indonesia warisan Sukarno. Demonstrasi memasak ini merupakan kampanye kepada masyarakat Indonesia agar memasak olahan sehat dan bergizi untuk memenuhi nutrisi anak Indonesia sebagai generasi pemimpin masa depan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Utama BPIP Adhianti, Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso, dan Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP Surahno.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.