Dark/Light Mode

Hubungan Kualitas Air Minum Dan Stunting Pada Anak

Rabu, 19 Juli 2023 21:28 WIB
Pakar gizi Universitas Binawan Ratnayani (Foto: Istimewa)
Pakar gizi Universitas Binawan Ratnayani (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Air merupakan zat gizi yang berkontribusi terbesar dalam tubuh. Sebanyak dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air yang perannya sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan memastikan tubuh dapat berfungsi dan berkembang secara optimal.

Nutrisi yang terkandung dalam air yang dikonsumsi juga dipengaruhi kualitas dari sumbernya. Sumber air minum yang terjaga akan menghasilkan kualitas yang baik dan membawa dampak positif bagi tubuh manusia.

Baca juga : RI Gaungkan 3 Hal Utama Bantu Atasi Masalah Negara Miskin Dan Terkurung Daratan

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan pakar gizi Universitas Binawan, Ratnayani, yang disampaikan dalam International Symposium on Food and Nutrition, Expo, and Award (ISFANEA) 2023 yang bertemakan “Safe Drinking Water and Stunting: Is It Related?”. Acara ini diselenggarakan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia), di Institut Pertanian Bogor Convention Center.

Ratnayani memaparkan hasil studi komparatif cross-sectional yang menganalisis hubungan antara mikrobiota dalam usus dengan kondisi stunting atau perawakan pendek pada anak yang tinggal di area kumuh Jakarta serta faktor-faktor yang memengaruhinya, termasuk Water Access, Sanitation, and Hygiene (WASH). Salah satu aspek yang juga difokuskan pada studi ini adalah sumber air yang dikonsumsi anak-anak tersebut.

Baca juga : BP2MI Perjuangkan Kenaikan Gaji PMI Singapura Dan Hong Kong Sektor Domestik

“Jumlah mikroba patogen pada anak dengan kondisi stunted terbukti lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak memiliki kondisi tersebut. Hal ini dipengaruhi banyak faktor, termasuk sumber air yang dikonsumsi,” ujar Ratnayani.

Studi ini dilakukan di salah satu kelurahan di wilayah Jakarta Utara sejak November 2021 hingga Juni 2022 dengan mengambil sampel anak berusia 2-5 tahun. Analisis studi mikrobiota pada usus dilaksanakan pada Human Cancer Research Center-Indonesia Medical Education and Research Institute (HCRC-IMERI) dan PT Genetica Science.

Baca juga : PDIP Dan Demokrat Kini Rajin Saling Kirim Kabar

Ratnayani mengemukakan hubungan antara kualitas sumber air minum yang dikonsumsi anak-anak dengan komposisi mikrobiota usus mereka, yang memengaruhi risiko mereka mengalami stunting atau tidak. “Ketika diteliti lebih dalam, kualitas sumber air minum berkaitan dengan lingkungan hidup anak. Pada penelitian ini, anak yang tinggal di area kumuh cenderung mencukupi kebutuhan air minum hariannya dengan mengonsumsi air yang berasal dari sumber yang seringkali kurang terjaga kualitas dan kebersihannya, misalnya dari air isi ulang,” jelasnya.

Air isi ulang umumnya berpotensi mengandung lebih banyak bakteri yang mampu membawa penyakit seperti ecoli yang dapat berimplikasi pada meningkatnya risiko terjadinya stunting pada anak. Sebaliknya, anak yang mencukupi kebutuhan air minum hariannya menggunakan sumber yang lebih berkualitas, secara umum memiliki kelimpahan bakteri baik di dalam tubuh, seperti bifidobacterium, blautia dan lactobacillus, yang dapat meminimalisir kemungkinan risiko stunting.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.