Dark/Light Mode

Kementan Ajak Semua Pihak Genjot Produksi Padi Dan Jagung

Rabu, 22 November 2023 11:53 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Istimewa
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk fokus meningkatkan produksi pangan di lahan non irigasi. Sebab, krisis pangan akibat cuaca ekstrem El Nino masih mengintai.

Dia menjelaskan, salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.

"Kondisi sekarang memprihatinkan, karena ada krisis global, jika krisis ekonomi, petani masih bisa survive, jika krisis kesehatan juga masih bisa dilewati, tetapi kalau krisis pangan, itu bisa melompat menjadi krisis politik dan bisa menyebabkan konflik sosial, dan itu bahaya" kata Amran dalam keterangan persnya, Rabu (22/11/2023).

Selain lahan, Amran menyebut persiapan percepatan tanam dapat diupayakan dari sisi dukungan anggaran, dan pembenahan tata kelola serta pendistribusian pupuk bersubsidi.

Baca juga : Wamentan Ungkap Langkah Nyata Genjot Produksi Gula Nasional

Jika petani yang tadinya hanya bisa akses pupuk bersubsidi melalui kartu tani, nantinya dapat mengakses pupuk dengan KTP.

"Upaya-upaya percepatan tanam kita lakukan, juga anggarannya sudah disetujui Rp 5,8 triliun. Mudah mudahan tahun depan bisa kita tekan impor dan tingkatkan produksi," ungkapnya.

Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil telah mengusulkan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2023 sebesar Rp 5,83 triliun untuk mendukung peningkatan produksi padi dan jagung melalui berbagai tindakan.

Di antaranya lewat kegiatan percepatan tanam, peningkatan produksi padi, dan jagung melalui penyedia benih, alsintan, pupuk dan pestisida, optimalisasi lahan rawa dan insentif bagi petugas lapangan.

Baca juga : Kementan Genjot Akselerasi Tanam Padi Oktober 2023-Maret 2024 Di Karawang

Kegiatan itu direncanakan dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap satu di tahun 2023, akan dialokasikan untuk kegiatan sebesar Rp 2,2 triliun dan sebagai lanjutannya di tahap II, akan dilaksanakan pada 2024 dengan nilai sebesar Rp 902 miliar.

"Direktorat Jenderal PSP telah mensimulasi optimalisasi anggaran 2023 Ditjen PSP untuk mendukung pelaksanaan ABT TA 2023 Sebesar Rp 281 miliar," jelasnya.

Berdasarkan data Ditjen PSP, di Indonesia terdapat lahan rawa tadah hujan sekitar 1,068 juta hektar. Dan 1,5 juta hektar punya potensi untuk dijadikan lahan pertanian.

Selain itu, terdapat lahan rawa lainnya yang potensial seluas 10 juta hektar yang belum dimanfaatkan sebagai lahan pertanian untuk produksi pangan terutama padi dan jagung.

Baca juga : Kehadiran Perpustakaan Dapat Dorong Keahlian Masyarakat Produksi Barang

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan di lahan rawa dan lahan tadah hujan adalah pengembangan infrastruktur air dan lahan, mekanisasi pertanian pra tanam dan pasca panen, penyediaan sarana produksi (benih, amelioran, pupuk dan pestisida) introduksi teknologi adaptif, serta peningkatan kemampuan petani dan kelembagaan petani.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.