Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Terus Validasi Berkurangnya Luas Baku Lahan Sawah di Sumut

Sabtu, 12 Oktober 2019 16:40 WIB
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy Wibowo (tengah) saat memimpin rapat validasi Luas Tambah Tanam (LTT), di Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/10). (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy Wibowo (tengah) saat memimpin rapat validasi Luas Tambah Tanam (LTT), di Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/10). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Pertanian (Distan) Sumatera Utara (Sumut) terus melakukan validasi berkurangnya luas baku lahan sawah. Ini untuk mengoreksi dan menambah Luas Tambah Tanam (LTT) padi Sumut pada periode Oktober-September 2018/2019 yang tercatat mengalami defisit 150.289 hektar jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Beberapa penyebab defisitnya realisasi tersebut adalah berkurangnya luas baku lahan sawah dari 428.961 hektar data BPS menjadi 245.953 hektar data Kementerian ATR/BPN," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sarwo Edhy, selaku Penanggungjawab UPSUS Provinsi Sumut pada Rapat Koordinasi bersama Penanggungjawab UPSUS Kabupaten dan Kepala Bidang Dinas Pertanian serta petugas data LTT, di Medan, Kamis kemarin (10/10).

Oleh karena itu, Sarwo menyebutkan saat ini Kementan sedang melakukan validasi ulang luas baku lahan sawah tersebut melalui aplikasi ArcGIS. Hasilnya akan segera dilaporkan ke Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementan yang mengembangkan aplikasi tersebut.

Baca juga : Kemnaker Apresiasi Dunia Usaha Dukung Fashion Paradise 2019

“Kami juga kejar tanam padi Oktober-Desember 2019 di lahan-lahan yang bisa ditanami padi gogo, seperti di tegalan-tegalan dan tumpangsari di perkebunan," sebutnya.

Sarwo menambahkan rencana aksinya untuk mengejar luas tambah tanam, yaitu dengan upaya percepatan pengolahan lahan setelah panen atau optimalisasi pemanfaatan alat mesin pertanian yang terdapat di kelompok tani maupun Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA)/Brigade. Kemudian melakukan koordinasi dan konsolidasi seluruh pihak-pihak di tingkat lapangan, yaitu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), TNI dan petani. 

"Aksi berikutnya adalah melakukan percepatan pengadaan dan penyaluran benih padi bantuan, baik melalui APBD dan APBN dan melakukan optimalisasi pemanfaatan bantuan GPOT (Gerakan Percepatan Olah Tanah)," terangnya.

Baca juga : Perekonomian Terus Berkembang, BNI Mudahkan Transaksi Keuangan di Morotai

Kepala Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa Kementan, Ike Widyaningrum meminta Provinsi Sumut harus mengejar pertanaman karena saat ini sudah turun hujan. Kementan turut membantu dengan optimalkan segala upaya untuk mencapai target produksi. "Manfaatkan fasilitasi GPOT dari Kementan dan segera percepat penyaluran benih agar petani bisa segera tanam,” ungkap Ike.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Provinsi Sumatera Utara, Dahler menyebutkan realisasi Oktober-Maret 2018/2019 untuk tanaman padi adalah 1,17 juta ha. Perkiraan panen Januari-Desember 2019 adalah 1,03 juta ha, jika provitas padi sebesar 5,2 ton per ha, maka produksi padi di Sumut akan mencapai 5,34 juta ton di tahun ini.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Kabupaten-kabupaten yang telah berkontribusi terhadap capaian LTT di periode ini. Namun, kami juga mengingatkan agar data tanam diinput ke dalam aplikasi Penguatan Data Pangan Strategis sehingga terekam dengan baik," bebernya.

Baca juga : Kementan Takkan Beri Ampun Mafia yang Permainkan Benih Jagung

Yeni, salah seorang peserta rapat dari Kabupaten Tapanuli Selatan, mengatakan pihaknya di periode tahun ini memang harus mengejar luas tambah tanam yang telah ditargetkan. Pasalnya, terjadi pengurangan luas lahan sebesar 25.000 ha sesuai dengan surat dari Kementerian ATR/BPN. “Namun, kami akan terus berusaha untuk memenuhi target yang telah ditetapkan dan akan mengejar kekurangan tersebut di periode tanam berikutnya,” ucapnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.