Dark/Light Mode

Jateng Terima Anggaran Bansos Rp 5,8 Triliun Dari Kemensos

Rabu, 6 Desember 2023 18:21 WIB
PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana (kanan) saat menerima anggaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) senilai Rp 5,8 triliun untuk program bantuan sosial. (Foto: Dok. Pemprov Jateng)
PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana (kanan) saat menerima anggaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) senilai Rp 5,8 triliun untuk program bantuan sosial. (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima anggaran dari Kementerian Sosial senilai Rp 5,8 triliun untuk program bantuan sosial.

Bantuan tersebut secara simbolis diterima oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana saat acara kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (6/12/2023).

"Saya rasa ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di Jawa Tengah," kata Nana.

Anggaran tersebut akan disalurkan untuk penanganan masalah sosial di Jawa Tengah.

Baca juga : Alokasi Dana Rp111 Triliun Siap Untuk Kesejahteraan Warga Jateng

Anggaran itu terbagi menjadi sejumlah program bantuan sosial, meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp4.6 triliun, program bantuan sembako Rp 1,2 triliun, dan ATENSI melalui Sentra Kartini Rp 112 juta.

Selain itu, juga untuk Program YAPI Rp 913,4 juta, Program PENA Rp 84,7 juta, Santunan Ahli Waris Korban Bencana Sosial dan Non Alam Rp 30 juta, Bantuan Kearifan Lokal Rp 50 juta, Bantuan Permakanan Lansia Rp 540,7 juta, dan Bantuan Permakanan Disabilitas Rp 536,7 juta Nana menilai, pembangunan bidang sosial di Jawa Tengah selaras dengan program prioritas pada penuntasan pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan angka pengangguran, dan stunting.

Nana menjelaskan, ada dua indikator kinerja utama pada penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Jawa Tengah pada 2023. Meliputi target penurunan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebesar 2,37 persen pada 2023 dan target persentase Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebesar 34,38 persen pada 2023.

Realisasi Indikator Penurunan Jumlah PMKS sampai dengan triwulan III 2023 sebesar 7,93 persen atau sebanyak 333,87 orang (over target).

Baca juga : DPR Apresiasi Realisasi Anggaran Dan Capaian Kemendes PDTT

Sedangkan untuk indikator Persentase PSKS yang mendapatkan penguatan yang melaksanakan UKS Terealisasi sebesar 35,87 persen atau sebanyak 10.365 orang.

Adapun kegiatan strategis pembangunan sosial tahun 2024 meliputi bantuan sosal, Kartu Jateng Sejahtera, pengelolaan data kemiskinan, bansos Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Usaha Ekonomi Produktif Fakir Miskin (UEP FM), penanganan korban bencana, penanganan PPKS dalam panti, peningkatan kapasitas PSKS, Rehab Sarpras Panti, dan Subsidi Satu Orang Satu Hari (SOSH) Panti Swasta.

Anggaran per program KUA PPAS Tahun anggaran 2024 juga dialokasikan untuk pemberdayaan sosial, penanganan bencana, rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial, penunjang urusan Pemerintah daerah, program pengelolaan TMP, dan perlindungan migran korban tindak kekerasan.

Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR, Abdul Wachid, mengatakan penyelenggaraan pembangunan dan bantuan sosial ini memang menjadi perhatian khusus.

Baca juga : CIMB Niaga Kantongi Laba Rp 6,3 Triliun Per September 2023

Menurut Wachid, memang masih perlu koreksi dari bantuan sosial di berbagai daerah, terutama terkait data kemiskinan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.