Dark/Light Mode

Menkes Dorong Upaya Promotif Preventif Untuk Sehatkan Masyarakat

Minggu, 25 Februari 2024 14:28 WIB
Foto: Kemenkes.
Foto: Kemenkes.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap program promosi kesehatan di Indonesia.

Dimulai dari para tenaga kesehatan, hingga menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini bertujuan mengubah paradigma saat ini.

Yakni, fokus tidak hanya pada pengobatan penyakit, tetapi juga pada pemeliharaan kesehatan secara umum.

Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara keseluruhan.

“Tugas orang kesehatan itu bukan hanya mengobati orang sakit, tetapi menjaga orang tetap sehat. Jadi, cara pandangnya harus membangun orang-orang untuk tetap sehat dengan cara melakukan upaya promotif dan preventif kesehatan,” kata Budi, dalam acara Townhall CIMSA Bersama Kementerian Kesehatan di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (25/2/2024).

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang dicanangkan dan digalakkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bertujuan menanamkan budaya hidup sehat di masyarakat.

Baca juga : Ini 5 Usulan Apkasindo Ke Prabowo-Gibran Untuk Perkuat Petani Sawit

Menurut Budi, penerapan GERMAS dapat mengikuti kegiatan seperti acara Car Free Day yang sangat digemari oleh masyarakat.

Sebab, implementasi GERMAS bersifat gerakan dan bukan sekadar kemajuan, sehingga sebaiknya menggunakan pendekatan yang inklusif dan bukan eksklusif.

Untuk itu, promosi kesehatan diharapkan dapat dilakukan dengan memberdayakan semua individu yang memiliki keinginan untuk menjalani gaya hidup sehat.

“Artinya tidak ada programnya, nggak ada uangnya dan orang melakukannya karena keinginan sendiri, atau menyukainya agar hidupnya sehat,” tambahnya.

Dalam mendorong upaya promotif dan preventif, Kemenkes telah mereformasi sektor kesehatan besar-besaran melalui perubahan UU Kesehatan dan Transformasi Kesehatan.

Selain itu, Kemenkes membagi porsi anggaran secara seimbang antara upaya promotif-preventif dan kuratif, yaitu 50:50.

Baca juga : Diserang Hoaks Politik Uang, Ketua Harian Gerindra: Untuk Diskreditkan Saya

Upaya ini juga tidak hanya berfokus pada rumah sakit, melainkan juga puskesmas dan posyandu yang salah satunya melakukan revitalisasi untuk perbaikan.

Budi menyampaikan, dari total 512 kabupaten/kota, terdapat sekitar 10 ribu kecamatan/kelurahan, 85 ribu desa, dan 300 ribu dusun.

Untuk itu, upaya mendekatkan akses layanan kesehatan akan diintensifkan hingga mencapai tingkat dusun.

Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah meningkatkan kompetensi kader posyandu.

Dengan begitu mereka dapat memainkan peran kunci dalam penyediaan layanan kesehatan di tingkat masyarakat setempat.

“Semua kader posyandu akan diberikan kompetensi seperti halnya dokter agar posyandu tidak hanya mengurusi atau memberi pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak saja, tetapi untuk seluruh sasaran siklus hidup,” jelasnya.

Baca juga : Skrining Kesehatan Petugas Pemilu untuk Potret Kondisi Kesehatan Nasional

Mulai tahun ini, 4 kader posyandu dari setiap dusun atau total 1,2 juta kader posyandu akan mendapatkan pendidikan ulang untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan khusus.

Seperti menimbang bayi dan balita dengan benar, melakukan edukasi ASI eksklusif dan MPASI, pemberian vaksinasi, hingga menerapkan komunikasi antarpribadi atau konseling.

“Sebanyak 1,2 juta kader akan dididik ulang dan akan masuk kepada sistem yang diawali dengan mengikuti tes lebih dulu, lalu setelah selesai akan mendapatkan sertifikat," jelasnya.

Posyandu juga diharapkan dapat melakukan tindakan promotif dan preventif mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.

Skrining kesehatan pun dapat dilakukan di posyandu, seperti pengecekan tekanan darah dan kadar gula darah untuk deteksi dini penyakit.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.