Dark/Light Mode

Ini Cara Kreatif KKP Gandeng Masyarakat Kurangi Sampah Di Laut

Kamis, 7 Maret 2024 14:29 WIB
Masyarakat yang ikut serta mengumpulkan sampah plastik di Pantai Tiram, Padang Pariaman, Sumatra Barat. Acara ini bertema Hilirisasi Sampah, Bangkitkan Ekonomi Biru. Foto: KKP
Masyarakat yang ikut serta mengumpulkan sampah plastik di Pantai Tiram, Padang Pariaman, Sumatra Barat. Acara ini bertema Hilirisasi Sampah, Bangkitkan Ekonomi Biru. Foto: KKP

RM.id  Rakyat Merdeka - Cara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengurangi sampah plastik di laut menarik minat masyarakat. Karena sampah yang dikumpulkan bisa bernilai rupiah.

Antusiasme masyarakat itu antara lain terlihat di acara bertema "Hilirisasi Sampah, Bangkitkan Ekonomi Biru" di Pantai Tiram, Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Dirjen PKRL) KKP Victor Gustaaf Manoppo mengatakan kegiatan yang melibatkan Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru ini merupakan bagian dari Bulan Cinta Laut dan Hari Peduli Sampah Nasional.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan komitmen KKP dalam menjalankan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Lewat peraturan ini, kata Victor, Pemerintah berupaya mengurangi sampah sebanyak 30 persen melalui 3R yakni Reuse, Reduce dan Recycle dan pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut sebanyak 70 persen hingga tahun 2025.

“Aksi kampanye KKP ini terus menjadi bentuk komitmen dalam mengurangi sampah di laut serta menjadi sarana edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam  mengendalikan pencemaran yang terjadi di pesisir dan laut,“ ujar Victor.

Baca juga : Perolehan Suara Naik, PSI Kantongi 4 Kursi DPRD Di Medan

Menurut Victor, menjaga lingkungan laut dari ancaman kerusakan yang salah satunya disebabkan oleh sampah adalah suatu keharusan. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah inovatif dan kreatif dalam penanganan sampah dan melibatkan partisipasi masyarakat.

Selain memungut sampah plastik, masyarakat juga melakukan penanaman bibit mangrove dan sosialisasi pemilahan sampah bernilai ekonomis. Sampah daur ulang dan sampah residu yang berhasil dikumpulkan mencapai berat 170 kilogram dan didominasi dari jenis kemasan plastik.

KKP juga memberikan bantuan berupa tempat sampah kepada Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Raja Samudera yang selama ini dinilai aktif berkolaborasi dalam menangani sampah hasil aktivitas pariwisata bersama para pedagang di Pantai Tiram.

Tak hanya KKP, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut DPPU Minangkabau sebagai mitra kerjasama LKKPN Pekanbaru menyerahkan 750 batang mangrove untuk melestarikan ekosistem mangrove di pesisir tersebut. 

Sementara itu, Kepala LKKPN Pekanbaru Rahmat Irfansyah menjelaskan bahwa pembersihan sampah plastik di laut melalui Bulan Cinta Laut adalah salah satu kebijakan dalam agenda prioritas KKP. Pihaknya melibatkan KOMPAK untuk menangani sampah plastik yang terlanjur bocor ke pulau-pulau kecil di dalam Kawasan Konservasi Pulau Pieh.

Baca juga : Kampus IPMI Punya Kesamaan Dengan Paskibraka, Apa Saja?

“Sampah yang telah terkumpul dan terpilah akan diangkut ke bank sampah sehingga sampah tidak sekedar limbah padat yang tidak bermanfaat lagi namun menjadi produk bernilai rupiah yang dapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat,” terang Irfan.

Irfan pun berharap, kampanye pengurangan sampah ini dapat mengedukasi masyarakat luas mengenai bahaya sampah, bijak mengelola sampah dan cinta laut sehingga sampah tiada, laut sehat dan Indonesia sejahtera.

Di kesempatan yang sama, Founder Gilplas Sumbar Alvin Zamzani yang terlibat dalam kegiatan menjelaskan bahwa sampah plastik merupakan salah satu komoditas ekspor bernilai ekonomis cukup tinggi setelah melalui proses pengolahan yang menghasilkan produk olahan daur ulang. 

Pengolahan sampah plastik terdiri dari pengenalan jenis plastik, proses pembelian/pengumpulan, proses sortirisasi dan proses pengolahan.

“Tentu kami berharap kampanye pengurangan sampah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait sampah plastik bernilai ekonomis sehingga membantu penanganan sampah langsung dari sumbernya dan mencegah sampah plastik bocor ke laut,” pungkas Alvin.

Baca juga : Jokowi Sematkan Tanda Pangkat, Prabowo Sah Jadi Jenderal

Selain melibatkan masyarakat nelayan dan pedagang, instansi pemerintah lainnya, kampanye pengurangan sampah tersebut juga mengikutsertakan KOMPAK binaan LKKPN Pekanbaru, mitra konservasi LKKPN Pekanbaru, kelompok masyarakat di wilayah setempat.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa laut bukan keranjang sampah. Menteri Trenggono meminta pelaku pembuangan sampah ditindak tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.