Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Galang Dukungan Anggota IMO, Menhub Lobi Para Dubes

Senin, 11 November 2019 18:51 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berbicara di depan para dubes dalam acara menggalang dukungan untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO, di Jakarta, Senin (11/11). (Foto Kementerian Perhubungan)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berbicara di depan para dubes dalam acara menggalang dukungan untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO, di Jakarta, Senin (11/11). (Foto Kementerian Perhubungan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menemui sejumlah Duta Besar untuk menggalang dukungan dari negara-negara anggota IMO terkait pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) di kategori "C" untuk periode 2020-2021.

Menurut Budi, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dunia, jadi sangat relevan bagi Indonesia untuk menjadi anggota Dewan IMO. “Hari ini kita mengundang Dubes, alhamdulillah banyak sekali yang datang. Kita akan mencalonkan diri kembali sebagai anggota IMO kategori C," kata Budi pada Luncheon for Indonesia Candidature to the Council of International Maritime Organization 2020-2021, di Plataran Menteng, Jakarta, kemarin.

Para duta besar itu antara lain Dubes Hungaria, Irlandia, Italia, Selandia Baru, Polandia, Inggris, Serbia, Kroasia, Ukraina, Swiss, Bosnia dan Herzegovina, Fiji, Austria, Yunani, Ekuador, serta Vietnam.

Baca juga : 22 Orang Anggota MPR Absen di Pelantikan Presiden

Pemilihan Anggota Dewan IMO akan diadakan pada Sidang Majelis IMO ke-31 di London 25 November sampai 4 Desember 2019. Budi menekankan, Indonesia akan terus mendukung pekerjaan IMO dalam meningkatkan implementasi standar dan pedoman konvensi IMO sehingga akan memperkuat kemitraan dan kolaborasi guna melindungi lingkungan atau ekosistem maritim.

“Indonesia percaya masa depan bergantung pada laut, oleh karena itu kita perlu memperkuat kemitraan dan kolaborasi untuk dapat mengatasi semua ancaman maritim," katanya.

"Indonesia akan terus mendukung pekerjaan IMO dalam meningkatkan implementasi standar dan pedoman konvensi-konvensi IMO dan memastikan keseimbangan antara kebutuhan untuk pembangunan ekonomi, fasilitasi perdagangan internasional dan keselamatan, keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim,” sambungnya.

Baca juga : Jalankan Perintah Jokowi, Menhub Ajak Pengusaha Genjot Ekspor dan Investasi

Pada tahun ini Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan dalam upaya meraih dukungan dari negara-negara anggota, antara lain dengan menggelar resepsi diplomatik, working luncheon, mengunjungi kantor-kantor perwakilan negara-negara anggota IMO yang ada di Jakarta, dan melakukan kampanye pada saat sidang IMO di Markas Besar IMO, di London Inggris.

Keuntungan dari menjadi anggota Dewan IMO kategori C adalah Indonesia bisa menyuarakan kepentingan pemerintah Indonesia dalam percaturan pelayaran internasional serta akan memberi manfaat positif bagi Indonesia yaitu makin mendapat pengakuan dunia sebagai negara maritim yang besar, sehingga berdampak pada aspek politik dan citra Indonesia di forum internasional.

Indonesia telah menjadi anggota IMO sejak 1961 dan berperan aktif sebagai anggota Dewan IMO dari 1973 hingga 1979 dan dari tahun 1983 hingga kini. Pada periode 2018-2019, Indonesia masuk dalam Anggota Dewan IMO Kategori C yang merupakan perwakilan dari negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Negara yang masuk adalah Singapura, Turki, Cyprus, Malta, Moroko, Mesir, Meksiko, Malaysia, Peru, Belgia, Cile, Filipina, Denmark, Afrika Selatan, Jamaika, Kenya, Thailand, Liberia dan Bahama.

Baca juga : Bangun Wisata Danau Toba, Kemenhub Kebut Benahi Bandara Sibisa

Pada acara tersebut, juga digelar kampanye pencalonan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai Auditor Eksternal IMO untuk 2020-2023. BPK memiliki pengalaman yang prestisius sebagai auditor eksternal dari Badan Energi Atom Internasional dan Akademi Anti Korupsi Internasional, serta dalam audit Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan pengalaman tersebut, BPK akan memastikan keberlanjutan standar tinggi dalam tata kelola IMO yang baik, melalui audit berkualitas tinggi dan keterlibatan konstruktif dalam mendukung akuntabilitas dan transparansi Manajemen Keuangan IMO. “BPK sudah pengalaman di dua lembaga internasional, jadi ini merupakan yang ketiga kalau terpilih,” tutup Budi. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.