Dark/Light Mode

Kemenperin Genjot Pertumbuhan Industri Halal

Kamis, 26 September 2024 14:08 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto (tengah) saat membuka Pameran Halal Indo di ICE BSD, Tangerang, Kamis (26/9/2024). (Foto: Ist)
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto (tengah) saat membuka Pameran Halal Indo di ICE BSD, Tangerang, Kamis (26/9/2024). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertumbuhan industri halal semakin kuat seiring dengan berkembangnya ekonomi syariah global.

Saat ini, populasi umat Muslim dunia mencapai 1,8 miliar jiwa dan diperkirakan akan terus bertambah. Berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy Report 2023-2024, konsumsi produk industri halal di tahun 2024 diprediksi mencapai 2,4 triliun dolar AS.

Dengan konsumsi global produk halal oleh konsumen Muslim mencapai 2,29 triliun dolar AS, peluang besar terbuka bagi industri halal, terutama di Indonesia. Posisi ekosistem ekonomi syariah Indonesia kini meningkat ke peringkat ketiga dunia, di bawah Malaysia dan Arab Saudi.

"Selain peluang, tentu ada tantangan. Pelaku industri halal dalam negeri harus siap berkompetisi dengan produsen halal global yang juga berebut mengisi pasar halal, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto, saat membuka Pameran Halal Indo di ICE BSD, Tangerang, Kamis (26/9/2024).

Baca juga : Cotton Day 2024, CCI Pimpin Inovasi Berkelanjutan Industri Kapas

Eko menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi industri halal dalam negeri. Pertama, ekspor Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) baru mencapai 13,38 miliar dolar AS, yang masih bisa ditingkatkan. Kedua, pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal di Indonesia untuk produk makanan, minuman, hasil sembelihan, dan jasa penyembelihan mulai Oktober 2024.

Tantangan lain adalah potensi membanjirnya produk halal impor ke pasar domestik, baik berupa bahan baku yang dibutuhkan industri dalam negeri maupun produk hilir yang siap dikonsumsi. Produk halal impor tersebut memiliki sertifikasi dari Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) yang sudah memiliki Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Indonesia.

Untuk mendukung pelaku industri halal dalam negeri, Kemenperin menjalankan berbagai program pemberdayaan industri halal, termasuk memperdalam struktur industri melalui business matching antara industri hulu, antara, dan hilir, serta perluasan akses pasar. Kemenperin juga memfasilitasi sertifikasi halal, promosi produk halal, dan mendukung investasi di Kawasan Industri Halal.

Tahun 2024, Kemenperin mengalokasikan 4.000 sertifikat halal bagi industri kecil. Informasi mengenai proses sertifikasi halal dapat diakses melalui Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH), 19 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan 2 Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga : Pemimpin Perempuan Dalam Islam

Salah satu upaya Kemenperin dalam memperluas akses pasar industri halal adalah melalui Pameran Halal Indonesia (Halal Indo) yang diselenggarakan bersama PT Dyandra Promosindo. Pameran ini menghadirkan 202 booth dari berbagai sektor, termasuk makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, fashion muslim, dan kawasan industri halal.

Pameran ini juga mengangkat edukasi dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya produk halal melalui kegiatan Industrial Festival. "Kami bersemangat mengangkat isu halal melalui Industrial Festival, yang ditujukan bagi generasi muda, komunitas, serta siapa pun yang tertarik pada perkembangan industri halal di Indonesia," jelas Eko.

Festival ini akan menampilkan berbagai kegiatan seperti talk show, community engagement, media briefing, workshop, dan coaching clinic yang diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mendukung dan mengembangkan industri halal.

"Kami percaya bahwa melalui kegiatan-kegiatan ini, kita dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya industri halal. Industrial Festival dalam Halal Indo menjadi kesempatan berharga untuk bersama-sama memajukan industri halal Indonesia," tutup Eko.

Baca juga : Genjot Pertumbuhan Di Daerah, Pemda Percepat Digitalisasi

Direktur PT Dyandra Promosindo, Addy Damarwulan, menyatakan bahwa Halal Indo 2024 digelar untuk memperkuat sinergi dan pembangunan ekosistem industri halal. "Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, kita bisa mendorong perkembangan industri halal yang berkelanjutan," ujarnya.

Pameran Halal Indo yang berlangsung pada 26-29 September 2024 di ICE BSD, Tangerang, diikuti lebih dari 300 peserta yang memamerkan berbagai produk halal berkualitas. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis serta mendorong pertumbuhan industri halal nasional.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.