Dark/Light Mode

Ketika Indonesia Jadi Contoh Transformasi Pendidikan Dengan Teknologi

Rabu, 2 Oktober 2024 22:51 WIB
Foto: Kemendikbudristek.
Foto: Kemendikbudristek.

RM.id  Rakyat Merdeka - Transformasi pendidikan dalam payung Merdeka Belajar selama lima tahun terakhir telah menjadi kunci meningkatnya kualitas pendidikan Indonesia. Intervensi menggunakan teknologi oleh guru, kepala sekolah, dan kepala dinas pendidikan telah berhasil menyederhanakan proses administrasi.

Hal ini membuat seluruh pihak lebih fokus pada penyelenggaraan pembelajaran yang mengutamakan kebutuhan murid serta membuka peluang pembelajaran yang lebih luas.

Paparan ini disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, di hadapan delegasi dari 20 negara dan 9 organisasi internasional pada hari kedua acara Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024, di Bali, Rabu (2/10/2024).

Dia menyatakan, dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah melakukan transformasi besar dalam sistem pendidikan.

Indonesia menggunakan teknologi sebagai penyeimbang sistem pendidikan, guna mendorong potensi para penggerak pendidikan seperti guru, kepala sekolah, dan kepala dinas pendidikan.

“Sehingga dapat berkolaborasi dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada murid,” ucap Nadiem.

Baca juga : Ketua Umum Kadin Indonesia Harus Dapat Dukungan Pemerintah

Kemendikbudristek melakukan transformasi pendidikan melalui pengembangan teknologi, yang dirancang untuk meningkatkan dinamika pembelajaran di ruang kelas, dengan memindahkan beban administrasi guru dan kepala sekolah ke teknologi.

Sehingga mereka dapat fokus untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi para murid.

Strategi ini ternyata sejalan dengan inisiatif Gateways yang dicetuskan oleh UNESCO dan UNICEF sebagai wadah para negara untuk saling belajar dan menginspirasi.

Eks bos GoJek Indonesia ini menambahkan, di Tanah Air, salah satu langkah awal transformasi yang dilakukan adalah membangun tim teknologi Kemendikbudristek, yang bertugas khusus untuk mengembangkan berbagai produk teknologi.

Mereka memformulasikan kebijakan untuk mengakomodasi kebutuhan guru, kepala sekolah, murid, hingga mahasiswa.

Selanjutnya, dilakukan sesi diskusi yang dimoderatori oleh Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah.

Baca juga : Pupuk Indonesia Dorong Ekosistem Pertanian Terintegrasi Melalui Program AKSI

Dalam kesempatan tersebut, Gateways Lead UNICEF, Frank Van Cappelle, turut menyoroti pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan pendidikan.

Dia menyatakan, dalam merencanakan sebuah perubahan fundamental pada lanskap kebijakan digital, tentunya banyak keputusan berat yang perlu diambil.

Pergeseran paradigma dan mengubah pola pikir penting dilakukan, mengingat kompleksnya persoalan pendidikan, terutama di negara seluas Indonesia.

Teknologi yang dipilih harus menempatkan pengguna sebagai sentral dalam inovasi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Kemendikbudristek Indonesia.

“Kita harus apresiasi pembangunan berbasis bukti yang telah dilakukan,” ujar Frank.

Gateways Lead UNESCO, Mark West menambahkan bahwa transformasi pendidikan yang didorong oleh teknologi harus berfokus pada inklusivitas.

Baca juga : Dilantik Lagi Jadi Anggota DPR, Ibas Ingin Transisi Kekuasaan Berjalan Mulus

“Saya terkesima dengan pemilihan kata ‘Merdeka’ yang melambangkan emansipasi pembelajaran dan kemerdekaan berkreasi,” puji Mark.

Dia menilai, teknologi dalam pendidikan yang dibangun oleh Kemendikbudristek Indonesia memungkinkan kepala sekolah dan pengajar untuk menggunakan waktunya dengan lebih baik, berinteraksi dan berdiskusi di luar ruang kelas, serta menggunakan data untuk pengambilan keputusan-keputusan strategis.

Sementara itu, Ekonom Senior Education Global Practice World Bank, Shinsaku Nomura, juga menegaskan pentingnya keberlanjutan dalam transformasi pendidikan.

Tanpa tindakan nyata dan segera, generasi muda berisiko kehilangan potensi belajar yang tentunya berimplikasi pada ekonomi sebuah negara. Investasi pada sumber daya manusia adalah investasi pada ekonominya.

“Untuk itu kebijakan yang mendukung pembelajaran inklusif dan berkelanjutan perlu dipastikan agar tidak hanya untuk menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga di masa depan,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.