Dark/Light Mode

Pertama Kali Dalam 20 Tahun

Mantap, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Masuk Kategori Tinggi

Rabu, 11 Desember 2019 12:03 WIB
Pertama Kali Dalam 20 Tahun Mantap, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Masuk Kategori Tinggi

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir, Indonesia berhasil masuk ke dalam kelompok negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi.

“Nilai IPM Indonesia untuk 2018 adalah 0,707. Angka ini menempatkan negara ini dalam kategori pembangunan manusia yang tinggi. Ada di posisi  111 dari 189 negara dan wilayah,” tulis laporan United Nations Development Program (UNDP) bertajuk “Melampaui Pendapatan, Melampaui Rata-Rata, Melampaui Hari Ini: Ketidaksetaraan dalam Pembangunan Manusia di Abad ke-21”.

Sepanjang tahun 1990 hingga 2018, nilai IPM Indonesia meningkat 34,6 persen, dari 0,525 menjadi 0,707. Selama periode tersebut, harapan hidup di Indonesia saat lahir meningkat 9,2 tahun menjadi 71,5 tahun.

Tahun rata-rata lama sekolah meningkat dari 4,7 tahun menjadi 8 tahun. Tahun lama sekolah yang diharapkan, juga meningkat dari 2,8 tahun menjadi 12,9 tahun.

Baca juga : Hari Pertama SEA Games 2019, Renang Sumbang 3 Medali Untuk Indonesia

Sementara Gross National Income (GNI) meningkat sekitar 155,9 persen, dari 4,399 dolar AS (1990) menjadi 11,256 dolar AS.

Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet menilai, masuk dalam kelompok dengan IPM tinggi adalah tonggak bersejarah bagi Indonesia. 

"Prestasi ini adalah hasil dari komitmen nasional yang kuat untuk pembangunan manusia. Yang tidak hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat. Khususnya, kesehatan dan pendidikan,” ujarnya, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Rabu (11/12).

Kurangi Kesenjangan

Baca juga : SEA Games 2019 : Koleksi 12 Emas, Indonesia Masih Peringkat Keempat

Laporan UNDP itu juga mengingatkan pentingnya upaya-upaya yang lebih maksimal  dalam pencegahan ketimpangan di Indonesia.

UNDP meyakini, bila ketimpangan dimasukkan dalam pengukuran, maka nilai IPM Indonesia bisa anjlok sampai 17.4 persen.

Sementara di negara-negara Asia Timur dan Pasifik akibat ketimpangan adalah 16,6 persen.

Karena itu, Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet mengingatkan, bahwa laporan UNDP itu juga membawa pesan yang perlu diperhatikan Indonesia dalam pembangunan manusia untuk kemajuan lebih lanjut.

Baca juga : Warga Irak Rayakan Rencana Pengunduran Diri Sang Perdana Menteri

Indonesia harus mengurangi kesenjangan, dan mengantisipasi kesenjangan baru di masa depan. “UNDP akan terus menjadi mitra Indonesia, untuk kemajuan pengembangan manusia,” tegas Bahuet. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.