Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Kemenag Lindungi 165 Ribu Guru Madrasah
Sabtu, 30 November 2024 23:36 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini menjadi spesial bagi lebih dari 165 ribu Guru Tenaga Kependidikan (GTK). Sebab, para pahlawan tanpa tanda jasa ini mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari negara, sehingga tak perlu cemas untuk mengajar.
Kado istimewa ini merupakan wujud komitmen Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni, memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan berkualitas.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan keseriusannya meningkatkan kesejahteraan guru-guru madrasah yang selama ini sering terlupakan.
Menag berharap, peningkatan kesejahteraan tersebut dapat berbanding lurus dengan mutu pendidikan di Indonesia.
Baca juga : Kementrans Gandeng LPDP Luncurkan Beasiswa Transmigrasi Patriot
Dalam kesempatan tersebut, Menag bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo juga menyerahkan santunan kepada 3 ahli waris GTK Madrasah yang meninggal dunia. Masing-masing mendapatkan manfaat dari Jaminan Kematian senilai Rp 42 juta.
"Kita ingin memastikan para guru dan tenaga kependidikan madrasah terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan. Meski saat ini belum semua, tapi melalui momentum Hari Guru akan semakin banyak yang terlindungi dan para guru menjadi sadar bahwa mereka juga memiliki risiko," kata Anggoro dalam Peringatan Hari Guru Nasional, dikutip Sabtu (30/11/2024).
Menurut data, hingga November 2024 afa 388 ribu GTK Madrasah yang sudah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
Angka tersebut baru mencakup 60 persen dari keseluruhan GTK madrasah yang ada di Indonesia.
Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Mampang Sosialisasi Program Ke Guru Al Azhar Grand Wisata
Di sisi lain, total manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) yang diberikan kepada guru madrasah secara nasional tercatat mencapai Rp 10,67 miliar.
Hal ini dapat diartikan bahwa risiko tersebut nyata dan negara telah hadir memberikan perlindungan.
Anggoro berharap, Kemenag dapat segera menerbitkan regulasi guna mengakselerasi perlindungan yang menyeluruh bagi seluruh guru dan tenaga pengajar di lingkup Kemenag.
"Diperlukan dukungan berupa kebijakan dan regulasi agar dapat memberikan perlindungan yang maksimal bagi guru di Indonesia agar mereka dapat terus menjadi obor yang memberikan penerangan bagi setiap generasi penerus bangsa," ingatnya.
Baca juga : Berantas Judi Online, Kemenag Kerahkan 5.940 KUA dan 50 Ribu Penyuluh Agama
Sementara, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Deny Yusyulian mengatakan, sudah menjadi komitmen untuk memastikan agar seluruh guru terutama diseluruh sekolah dan madrasah di wilayah Jakarta harus terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami terus melakukan koordinasi lebih lanjut bersama dinas terkait agar percepatan perlindungan bagi seluruh guru di wilayah Jakarta dapat terealisasi. Arahan Menag sudah jelas, seluruh guru wajib diapresiasi, salah satunya dengan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan," ucap Deny.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya