Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Terungkap, Kapolri Senang Sekaligus Sedih

Sabtu, 28 Desember 2019 12:02 WIB
Kapolri Idham Azis (Foto: Antara)
Kapolri Idham Azis (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Idham Azis mengapresiasi jajarannya yang mampu mengungkap pelaku penyiraman air keras, terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Sebagai pimpinan Polri, saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja," ujar Idham usai konferensi pers Polri akhir tahun 2019 di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu (28/12).

Namun demikian, ada kekecewaan dirasakan Idham. Sebab, dua pelaku merupakan anggota Polri aktif. "Di balik itu, saya juga prihatin karena ternyata pelakunya anggota polri," imbuhnya.

Baca juga : Ketua KPK Apresiasi Kepolisian

Meski begitu, Idham memastikan proses penyidikan tetap akan dilakukan, dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah.

"Saya sudah bilang tadi, di satu sisi saya mengapresiasi tapi di sisi lain saya prihatin atas kejadian ini. Namun, tetap harus kami lakukan proses penyidikan," tutur Jenderal Idham.

Dia berpesan pada Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, agar mengedepankan transparan dalam penyelidikan. Persidangan kasus itu, harus dilakukan secara terbuka.

Baca juga : Pelaku Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Adalah Polisi Aktif

"Beri waktu para penyidik untuk melakukan proses penyelidikan. Ke depan, sidangnya juga akan terbuka di PN (Pengadilan Negeri, Red)," tandasnya.

Di tempat yang sama, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo memastikan, anggota polisi aktif berinisial RM dan RB merupakan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Menurutnya, hal itu lebih penting, ketimbang mempertanyakan apakah pelaku ditangkap atau menyerahkan diri. "Itu teknis. Yang paling penting yang kita yakinkan, kita tidak salah tangkap. Itu adalah pelaku sesungguhnya," tegasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.