Menko PMK Pastikan Bantuan Untuk Korban Banjir Maksimal

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memimpin, rapat tingkat menteri membahas penanggulan banjir yang terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Menteri yang hadir dalam rapat tersebut antara lain, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Men LHK) Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Men PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR) John Wempi Wetipo bahkan turut hadir. 

Hadir juga Gubernur DKI Anies Baswedan, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, dan sejumlah petinggi institusi terkait penanggulangan bencana seperti BNPB  dan BMKG. Rapat itu sendiri digelar secara tertutup.

Baca juga : Kunjungi Pengungsian, Bamsoet Hibur Anak-Anak Korban Banjir

Usai rapat, Muhadjir mengatakan, rakor penanggulangan pasca banjir ini untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi. "Beliau ingin keselamatan warga dinomorsatukan," kata Muhadjir di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).

Menurut eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, banjir yang terjadi di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada awal 2020 disebabkan karena tingginya curah hujan yang terjadi sejak 31 Desember 2019-1 Januari 2020. Sementara, untuk jumlah korban yang terdampak bencana tersebut mencapai puluhan ribu orang.

"Menurut data BNPB, dampak bencana banjir dan longsor mengakibatkan 293 kelurahan dan 74 kecamatan. Jumlah pengungsi Jabodetabek 35.502 orang dengan korban meninggal sebanyak 67 orang. Banjir juga menyebabkan kerusakan fasilitas sosial, fasilitas umum, dan perumahan penduduk," jelasnya.

Baca juga : Tito ke Dukcapil: Layani Adminduk Korban Banjir secara Cepat

Muhajir pun merinci jumlah korban banjir di Provinsi DKI Jakarta hingga Banten akibat banjir berdasarkan data yang ia terima dari masing-masing wilayah. "Untuk jumlah pengungsi di DKI Jakarta sampai saat ini sebanyak 3.685, dan yang meninggal dunia 16 orang. Di Jawa Barat 15.400 pengungsi dan 31 orang meninggal dunia, di Banten 16.821 pengungsi dan 20 meninggal dunia, dan 1 hilang," tuturnya.

Lebih lanjut, Muhadjir menjelaskan, selain menimbulkan korban jiwa, banjir yang terjadi awal tahun juga menyebabkan rusaknya infrastruktur. Contohnya di Kabupaten Lebak, Banten, yang infrastrukturnya banyak yang mengalami kerusakan. Baik itu infrastruktur fasilitas sosial (Fasos), atau fasilitas umumnya (Fasum).

"Di Lebak ini malah sampai sungainya, ada sungai yang pindah, bergeser dari sungai yang awal kemudian sisanya jadi sungai baru. Disana juga ada 900 rumah yang hanyut dan dua sekolah SD dan SMP juga ikut hanyut," paparnya.

Baca juga : Gojek Galang Dana Untuk Korban Banjir

Oleh sebab itu, Muhadjir memastikan bantuan untuk para korban akan dilakukan secara maksimal, agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya. "Semuanya insya Allah akan ditangani dengan baik. Terutama dalam memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi para korban. Pertama yaitu masalah makanan, kemudian tempat penampungan sementara," ujarnya. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.