Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini 9 Arahan Jokowi Antisipasi Dampak Corona Di Sektor Ekonomi

Jumat, 20 Maret 2020 14:36 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: ist)
Presiden Jokowi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian/Lembaga dan pemda diminta memangkas anggaran rapat dan dinas yang tidak prioritas. 

Hal tersebut merupakan salah arahan Presiden Jokowi saat rapat terbatas (Ratas) membahas mengenai kebijakan fiskal dan moneter dalam menghadapi dampak pademi global virus corona (covid-19) melalui video conference dari Istana Merdeka, Jumat (20/3). 

Dalam ratas tersebut Jokowi mengeluarkan beberapa arahan untuk menghadapi dampak corona. Berikut arahannya.

Pertama, Jokowi meminta anggaran tidak prioritas pada APBN dan APBD. “Banyak sekali ini yang tidak prioritas pangkas dulu. Anggaran-anggaran perjalanan dinas, belanja rapat-rapat, pembelian barang-barang yang tidak prioritas saya minta dipangkas,” pinta Jokowi. 

Baca juga : Kadin Minta Insentif Di Sektor Transportasi

Eks Wali Kota Solo ini juga memerintahkan kembali baik pada Kementerian, Pemda, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk melakukan hal yang sama. “Daya beli masyarakat betul-betul harus menjadi perhatian kita, terutama rakyat kecil. Arahkan anggaran itu ke sana. Jadi anggaran-anggaran tersebut harus direalokasi untuk tiga hal,” ujarnya.

Menurut Jokowi, anggaran-anggaran tersebut harus direalokasi untuk hal penting, yaitu memperkuat penanganan di bidang kesehatan dalam pengendalian penyebaran corona, dan memperbesar program sosial yang akan memberikan dampak peningkatan konsumsi, peningkatan daya beli masyarakat. 

Arahan kedua adalah semua program-program bantuan langsung masyarakat diimplementasikan seawal mungkin, Baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Sembako. 

“Kemudian juga kartu pra kerja harus segera cepat dimulai. Ini juga untuk selain memberikan scalling dan upscalling, juga untuk mengatasi hal yang berkaitan dengan PKH,” jelas Jokowi. 

Baca juga : Antisipasi Dampak Corona Ke Koperasi Dan UMKM, Teten Bikin Call Center

Yang ketiga adalah Dana Desa segera direalisasikan. Hal ini telah disampaikan kepada Menteri Desa, Menteri Dalam Negeri, seluruh Kepala Daerah, juga Kepala Desa, terutama untuk yang berkaitan dengan program Padat Karya Tunai serta membantu penanganan corona harus diperbanyak.

Keempat adalah Program Padat Karya Tunai di semua Kementerian dan Lembaga harus diperbanyak. “Saya ulang Program Padat Karya Tunai di berbagai Kementerian dan Lembaga harus diperbanyak. Satu dua Kementerian sudah mulai, tapi menurut saya perlu diperbanyak di semua Kementerian lagi,” ujarnya.

Kelima, kata Jokowi, realokasi anggaran juga difokuskan untuk membantu insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan khususnya UMKM serta sektor informal, ini penting sekali tolong digarisbawahi UMKM dan sektor informal. Keenam, Pastikan ketersediaan likuiditas dalam negeri, kemudian memantau setiap saat terhadap sistem keuangan dan mitigasi risiko sekomprehensif mungkin, sedetail mungkin.

“Berkaitan dengan bidang moneter, tadi saya ulang. Kemarin saya telah bertemu dan berbicara dengan Gubernur BI, Ketua OJK, dan Ketua LPS. Saya minta sinergi kebijakan pada otoritas K/L Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia dengan OJK dengan LPS terus diperkuat,” kata Jokowi. 

Baca juga : Antisipasi Corona, Pameran IIMS Ditunda

Ketujuh, BI fokus terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, menjaga inflasi agar terkendali, dan mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah di dalam negeri. Kedelapan, di bidang perbankan, Jokowi minta kepada OJK untuk lebih fokus pada kebijakan stimulus ekonomi yang memberikan kemudahan dan keringanan bagi kelompok-kelompok terdampak, khususnya UMKM dan sektor informal. “Sehingga aktivitas produksi terus bisa berjalan dan tidak melakukan PHK,” imbuhnya. 

Menurut Presiden, OJK telah mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi bagi debitur, termasuk debitur UMKM yang terkena dampak dari corona. “Saya kira kebijakan restrukturisasi kredit open pembiayaan sangat bagus dan saya minta kebijakan stimulus ini hisa dievaluasi secara periodik untuk melihat kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan,” sambung Jokowi. 

Kesembilan, kata Jokowi, penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) lebih diintensifkan lagi dan dieksekusi sebanyak-banyaknya. “Saya minta dukungan dari seluruh asosiasi usaha, kelompok profesi, serikat pekerja, serikat buruh, himpunan nelayan, dan petani untuk bersama-sama bergotong royong menghadapi tantangan ekonomi saat ini dan ke depan,” pungkas Jokowi. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.