Dark/Light Mode

Gedung Avian Flu Segera Jadi Markas Bio Farma Kembangkan Vaksin Covid-19

Senin, 15 Juni 2020 20:36 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memimpin rapat secara teleconfrence, Senin (15/6)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memimpin rapat secara teleconfrence, Senin (15/6)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya mengembangkan vaksin virus corona. Salah satu caranya, dengan coba memproduksi vaksin melalui perusahaan farmasi milik negara yaitu Bio Farma.

Salah satu aset negara berupa Gedung Laboratorium Avian Flu yang berada di Komplek Bio Farma digadang akan menjadi tempat pengembangan vaksin Covid-19. Namun sebagaimana diketahui, gedung itu sebelumnya terbengkalai akibat proyek vaksin flu burung yang berujung pada kasus korupsi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, saat ini secara hukum gedung avian flu sudah sah menjadi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pemerintah sepakat akan memberikan gedung itu kepada Bio Farma agar dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk pengembangan vaksin Covid-19.

Baca juga : Yuk, Jadi Garda Terdepan Penanggulangan Covid-19

“Saya kira ini sudah klir secara hukum. Tidak perlu lama-lama, dalam minggu ini mohon agar diselesaikan permasalahannya sehingga bisa segera dimanfaatkan,” ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Pemanfaatan Gedung Laboratorium Avian Flu melalui telekonferensi, Senin (15/6).

Muhadjir meminta agar Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kemenkes, dan juga Bio Farma segera membentuk tim untuk membahas mekanisme sementara yang akan digunakan dalam rangka percepatan pemanfaatan gedung untuk pengembangan Covid-19.

“Terkait peralatan pun dalam minggu ini saya mohon ada tim untuk mengecek langsung dari Bio Farma, Kemenristek, dan Unair yang memiliki kaitan dengan jenis-jenis riset yang mau ditangani di gedung yang ada di Bio Farma itu,” cetusnya.

Baca juga : Ada Bukti, Komunis China Coba Sabotase Pengembangan Vaksin Corona Amerika

Berdasarkan keterangan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata, skema paling ideal untuk proses pengalihan gedung laboratorium avian flu dari Kemenkes kepada Bio Farma ialah menggunakan skema penyertaan modal negara dalam bentuk aset.

Hanya saja, tukasnya, lantaran skema tersebut membutuhkan waktu yang relafif cukup lama maka Menko PMK menginstruksikan agar tim dapat menindaklanjuti skema alternatif melalui dua pendekatan.

"Pendekatan pertama yang bisa dipakai yaitu skema kerja sama operasional. Artinya fungsi Kemenkes dijalankan oleh Bio Farma. Lalu yang kedua, skema kerja sama pemanfaatan aset di mana aset Kemenkes yang dimaksud dilaksanakan oleh Bio Farma untuk pemanfaatan yang lebih baik,” tandas Muhadjir. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.