Dark/Light Mode

Wabah Covid-19 Di Jatim Masih Parah

Penangananan Terus Dipercepat, Sarpras Pun Ditambah

Jumat, 17 Juli 2020 07:20 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendy (berkemeja putih, menunjuk) bersama Kepala BNPB Letjen Doni Monardo (kanan), memperhatikan pemaparan (Pangkopgabwilhan) II, Marsdya TNI Imran Baidirus.
Menko PMK, Muhadjir Effendy (berkemeja putih, menunjuk) bersama Kepala BNPB Letjen Doni Monardo (kanan), memperhatikan pemaparan (Pangkopgabwilhan) II, Marsdya TNI Imran Baidirus.

RM.id  Rakyat Merdeka - Provinsi Jawa Timur (Jatim) masih menjadi sorotan. Lantaran jumlah kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi. Meski dalam sepekan terakhir, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim tercatat juga meningkat secara konsisten dan merupakan yang tertinggi secara nasional.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah akan terus berupaya menekan jumlah penambahan kasus positif maupun kematian akibat Covid-19, khususnya di Provinsi Jatim. "Jawa Timur ini memiliki tingkat kesulitan penanganan yang sangat kompleks. Saya yakin betul, kalau di sini bisa ditekan. Maka 50% urusan penanganan Covid-19 secara nasional akan bisa cepat selesai," tegasnya, usai memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Kamis (16/7).

Muhadjir menyebutkan, salah satu upaya yang dilakukan dalam percepatan penanganan Covid-19 di Jawa Timur ialah dengan menambah jumlah sarana prasarana yang memadai. Mulai dari fasilitas RS rujukan, seperti penyediaan alat kesehatan (alkes) dan alat pelindung diri (APD) hingga pengadaan rumah isolasi. Saat ini, Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Kementerian PUPR di Surabaya sudah menyiapkan mess keluarga yang akan diperuntukkan sebagai tempat isolasi bagi orang yang diduga berpotensi Covid-19 dengan status Pasien Tanpa Gejala (PDP). Mess tersebut memiliki 40 kamar dengan daya tampung 3 orang perkamar atau sebanyak 120 pasien.

Baca juga : Ketum DMI Minta Masjid Serukan Protokol Kesehatan, Setiap Shalat 5 Waktu

Selain itu, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) juga menyiapkan 350 kamar untuk penanganan pasien Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur. "Akan ada penambahan prasarana di Sidoarjo dan Gresik. Nanti akan ditindaklanjuti oleh Pangkogab (Panglima Komando Gabungan -red) untuk koordinasi dengan Gugus Tugas daerah. Sehingga penanganannya lebih terdistribusi dan tidak menumpuk hanya di Surabaya," ungkapnya.

Di samping itu, Tim Gugus Tugas juga siap melengkapi sarana alat-alat kesehatan (alkes) primer yang dibutuhkan. Terutama untuk 99 RS rujukan utama di wilayah Surabaya Raya. Misalnya, ventilator, pangkalan untuk melakukan tes spesimen baik dalam bentuk PCR (polymerase chain reaction atau pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis penyakit COVID-19) maupun tes spesimen flu burung yang sudah ditingkatkan kemampuan alat dan bahan bakunya.

"Gugus Tugas harus menjamin, di Jawa Timur ini tidak boleh ada keterlambatan baik PCR kit maupun reagen (cairan yang digunakan untuk mengetahui reaksi kimia dalam mendeteksi infeksi Covid-19) di lab. Semua harus tersuplai. Mohon Pangkogab betul-betul terus melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas," pintanya.

Baca juga : Update Covid-19: Jatim Masih Di Puncak, DKI Disalip Sulsel

Sementara itu, pemerintah sedang menyiapkan regulasi untuk memperkuat tugas dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkopgabwilhan) II, yang secara khusus akan mengkoordinasikan langsung ke seluruh daerah di Surabaya Raya. Dengan demikian diharapkan akan mempercepat penanganan Covid-19 di Jatim. "Tugas Pangkogab akan diperkuat. Tanpa mengurangi tugas dan kewenangan dari Gugus Tugas di daerah masing-masing. Jadi bukan untuk melemahkan tugas Gugus Tugas daerah. Kita harapkan, justru akan lebih memaksimal kinerja Gugus Tugas dengan dibantu Pangkogab, Pangdam, dan Kapolda," pungkas Menko PMK.

Sebelum melakukan rakor dengan Pangkopgabwilhan II, Menko PMK didampingi Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo meninjau langsung lokasi mess keluarga di Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Kementerian PUPR, BPSDM, lanjut ke RS Lapangan Pangkogabwilhan III Surabaya.

Pada hari yang sama, dia juga mengikuti rapat koordinasi virtual bersama sejumlah rektor perguruan tinggi di Jawa Timur. Kemudian memimpin rakor bersama Ikatan Dokter Indonesia secara tatap muka, sebelum mengakhiri rangkaian kunjungan kerja dengan berkoordinasi bersama PBNU di Kantor PBNU Jatim. Saat pertemuan bersama PBNU, Menko PMK memberikan penjelasan tentang upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Ia pun meminta kolaborasi dan keterlibatan semua pihak. Termasuk para pemuka agama untuk bersama-sama memutus mata rantai Covid-19 khususnya di Jatim. (FAQ)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.