Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diisolasi Pemerintah Arab Saudi

Duh, 13 Jamaah Umroh Indonesia Positif Corona

Kamis, 12 November 2020 06:31 WIB
Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kemenag, Arfi Hatim
Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kemenag, Arfi Hatim

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan, terjadi kasus positif Covid-19 pada jamaah umroh asal Indonesia.Baru dibuka beberapa hari sudah ada 13 orang jamaah dinyatakan terinfeksi Virus Corona. 

Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kemenag, Arfi Hatim mengatakan, 13 jamaah yang positif itu, delapan jamaah berasal dari rombongan kloter pertama dan lima jamaah berasal dari rombongan kloter kedua. 

“Artinya, memang secara keseluruhan ada 13 orang jamaah kita yang terkonfirmasi positif dan dilakukan Polymerase Chain Reaction (PCR) swab di Arab Saudi,” kata Arfi saat dialog “Umroh Aman saat Pandemi’ yang digelar di Graha BNPB, Jakarta, kemarin. 

Menurutnya, penanganan jamaah haji yang positif Covid-19 itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi. Di sana, para jamaah melakukan isolasi mandiri. 

Kebutuhan sehari-hari bagi 13 jamaah, seperti makanan dan advokasi ditangani pihak penyelenggara umroh dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. 

“Di sana sudah dilakukan proses isolasi, sambil menunggu nanti dilakukan swab test ulang, mudah-mudahan hasilnya negatif,” jelasnya. 

Baca juga : Pulang Dari Tanah Suci, Jemaah Umroh Dikarantina Dulu

Sementara, Kemenag akan mengevaluasi kegiatan umroh di tengah pandemi untuk memastikan jamaah datang dan pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat. 

“Kami sudah membuat mitigasi dengan mempertimbangkan segala risiko terburuk. Inilah kemudian yang harus kita evaluasi,” ujarnya. 

Kegiatan ibadah umroh kembali dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi pada 1 November. Rombongan jamaah Indonesia kloter pertama telah diberangkatkan 1 November. 

Otoritas Arab Saudi telah mengeluarkan pedoman protokol kesehatan (prokes) dalam rangka menerima jamaah umroh yang berasal dari luar negeri. 

Di antaranya, terdapat persyaratan bahwa jamaah wajib berusia 18 hingga 50 tahun. Lalu, para jamaah harus bebas dari Virus Corona dengan menunjukkan sertifikat ujiswab test PCR risiko infeksi Virus Corona. 

Sertifikat harus diterbitkan laboratorium terpercaya di negara asal jamaah tidak lebih dari 72 jam sebelum pemberangkatan. 

Baca juga : Bamsoet Dorong Pemerintah Perkuat Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Turki

Lalu, terdapat masa karantina minimal selama tiga hari setibanya di Saudi. 

Sementara, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta pemerintah daerah mempersiapkan diri menyambut kepulangan warga negara Indonesia dari luar negeri, baik karena repatriasi maupun umroh. 

Doni mengingatkan, jumlah mereka tidak sedikit. Data yang dikantonginya, ada lebih dari 350 ribu orang yang tersebar di beberapa negara di dunia. 

Khusus untuk jamaah umroh, kuota yang dimiliki Indonesia mencapai 800-1.000 jamaah per hari dan mulai berangkat 1 November. “Selalu waspada. Kira-kira demikian,” kata Doni. 

Penanganan pencegahan Covid-19 jamaah ini perlu mendapat perhatian karena mereka melakukan perjalanan jauh dan bertemu dengan jamaah dari negara lain. 

Pemerintah Arab Saudi juga membuka kuota visa sebanyak 10 ribu jamaah umroh untuk seluruh dunia. 

Baca juga : Selama Pandemi, Permintaan Sunat di Rumah Meningkat

Kemenag juga telah memberikan syarat ketat untuk penyesuaian protokol kesehatan selama pandemi melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 719 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019. 

Aturan ini menyangkut batasan usia, swab test hingga disiplin protokol kesehatan sepanjang perjalanan dan ibadah. Protokol tersebut meliputi #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun dan #jagajarak hindari kerumunan. 

Satgas Covid-19 akan terlibat dengan pelaksanaan karantina. Karantina ini menggunakan asrama haji atau hotel yang ditunjuk Satgas Covid-19 pusat dan daerah. 

Perlu antisipasi yang lebih baik lagi untuk menyambut kepulangan jamaah dalam keadaan sehat dan tidak terpapar Covid-19. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.