Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi Minta Penanganan Korupsi Bisa Dongkrak Pengembalian Aset Negara
Senin, 14 Desember 2020 13:24 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta penanganan korupsi di Indonesia dapat terus ditingkatkan, untuk mendongkrak upaya pengembalian aset yang berdampak pada kesejahteraan negara.
"Penanganan korupsi juga harus bisa meningkatkan pengembalian aset kesejahteraan kepada negara," kata Jokowi, dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/12).
Jaksa Agung sebelumnya melaporkan kepada Presiden, bahwa pengembalian aset negara dari berbagai kasus di negeri ini telah mencapai sekitar Rp 19 triliun.
Baca juga : Penanganan Kasus Penembakan Anggota FPI Harus Transparan
Jokowi berpendapat, angka tersebut merupakan jumlah yang sangat besar, dan tentu saja bisa mencegah korupsi berikutnya.
"Sebagai pemegang kuasa pemerintah, kejaksaan juga harus bekerja keras untuk membela kepentingan negara. Menyelamatkan aset-aset negara," kata Presiden.
Kejaksaan Agung adalah institusi terdepan dalam penegakan hukum, dalam pencegahan, dan pemberantasan korupsi, dan tentu saja dalam mengawal kesuksesan pembangunan nasional.
Baca juga : APROBI: PMK 191 Bantu Pengembangan Industri Sawit
Oleh karena itu, Presiden menekankan bahwa sumber daya manusia kejaksaan yang relevan dengan revolusi industri 4.0 juga harus menjadi prioritas.
"Sistem kerja yang transparan dan efisien, harus terus diupayakan. Cara-cara manual yang lamban, cara-cara manual yang rentan korupsi harus ditinggalkan," katanya.
Presiden secara khusus mengapresiasi dan menghargai pengembangan sistem penanganan perkara tindak pidana terpadu berbasis teknologi informasi, yang dikembangkan oleh Kejaksaan Agung.
Baca juga : 8 Kesepakatan Komersial Gas Di Teken, Potensi Penerimaan Negara US$ 1,12 Miliar
"Ini bagus. Apalagi, telah disinergikan dengan Kemenko Polhukam, dengan kepolisian, dengan lapas, serta pengadilan. Akan tetapi, yang penting bahwa data-data dan teknologinya harus terus di-update, harus terus diperbarui," kata Presiden. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya