Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi mengatakan launching operasi pasar tersebut merupakan lanjutan dari upaya pengendalian harga dan pasokan, yang dilakukan dengan menggandeng Gapoktindo dan Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) sejak 5 Januari lalu.
"Pertemuan antara Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia dan Asosiasi Importir Kedelai Indonesia sudah dilakukan untuk menyepakati langkah-langkah menstabilkan harga," ucap Agung.
Baca juga : 2021, Menteri Siti Janji Tuntaskan Konflik Izin Kawasan Hutan
Berdasarkan kesepakatan tersebut, dalam 100 hari, pasokan dan harga kedelai di Pulau Jawa diharapkan bisa stabil, hingga Rp 8.500 per kg di kalangan pengrajin.
"Mekanisme distribusi dipotong untuk menekan harga distribusi. Sehingga, nanti importir langsung ke pengrajin. Acara launching ini juga menjadi bukti dimulainya kesepakatan," kata Agung.
Baca juga : Madelene Wright, Banting Setir Jadi Model Erotis Online
Ketua Umum Gapoktindo, Aip Syarifuddin mengapresiasi upaya pemerintah dalam menstabilkan harga di kalangan pengrajin. Menurutnya, saat ini produksi sudah kembali berjalan lancar. Pengrajin tahu tempe sudah bisa merasa aman dengan harga yang sudah disepakati.
"Terima kasih Menteri Pertanian, Pangdam untuk langkah konkretnya. Ini benar benar sangat membantu. Kini harga dari Akindo sudah Rp 8.500 per kilogram, dan kami tidak menaikkan sepeser pun di pengrajin," tukas Aip. [KAL]
Baca juga : Duh, Beban Nakes Semakin Berat Aja
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
