Dark/Light Mode

Menkes Inggris: Varian Covid Afrika Selatan Lebih Berbahaya

Senin, 4 Januari 2021 20:07 WIB
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock (Foto: AFP via Getty Images)
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock (Foto: AFP via Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Varian Covid-19 yang ditemukan di Rainbow Country alias Afrika Selatan, diduga lebih berbahaya ketimbang yang terdeteksi di Inggris. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pun menilainya, sebagai problem yang sangat serius.

"Saya sangat mengkhawatirkan varian Covid Afrika Selatan. Itu sebabnya kami langsung membatasi penerbangan dari negara tersebut," kata Hancock kepada Radio BBC, seperti dikutip Reuters, Senin (4/1).

Baca juga : Hari Ini, Vaksin Covid-19 Mendarat Di Jayapura

"Ini adalah masalah yang sangat sangat penting. Lebih berbahaya dibanding varian Covid Inggris," imbuhnya.

Sekadar latar, varian baru Covid-19 di Afrika Selatan terdeteksi pada 18 Desember 2020. Varian baru itu diberi nama 501.V2 oleh para ilmuwan genomik Afrika Selatan, Kwazulu-Natal Research Innovation and Sequencing Platform (KRISP).

Baca juga : Hasil Liga Inggris : Pesta Gol, Arsenal Bungkam West Bromwich

Varian ini mendorong terjadinya gelombang kedua Covid di Afrika Selatan. Mutasi virus tersebut bahkan banyak dialami anak muda, dengan minim komorbid.

Berdasarkan catatan John Hopkins Coronavirus, jumlah kasus positif Covid di Afrika Selatan kini telah mencapai angka 1.100.748, dengan 29.577 angka kematian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.