Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Target Doni Monardo
Indonesia Bebas Corona Saat Hari Kemerdekaan
Selasa, 16 Februari 2021 05:39 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menargetkan Indonesia sudah bisa mengendalikan virus Corona pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2021. Optimisme ini mesti dibangun dengan diiringi sejumlah formula kebijakan yang tepat.
Doni mengungkapkan, target itu berdasarkan angka kasus aktif atau orang dalam perawatan Covid-19 yang mengalami penurunan dalam sepekan terakhir.
Pada sepekan lalu, angka kasus aktif sekitar 176 ribu. Baik tanpa gejala, gejala ringan, sedang, berat, bahkan kritis. Namun, dari data Satgas tiga hari lalu, kasus aktif sudah 161 ribu orang. Sudah turun sekitar 15 ribu.
“Target kita adalah pada perayaan 17 Agustus yang akan datang, maka kita betul-betul harus bebas dari Covid. Artinya, dalam posisi yang dapat dikendalikan,” ujar Doni dalam Rapat Koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 melalui akun YouTube Pusdalops BNPB, kemarin.
Baca juga : Wapres: Ormas Berbasis Agama Wajib Jaga Kerukunan
Dia berharap, dengan inovasi dan kerja keras dari semua pihak yang tiada henti, masyarakat bersama Pemerintah bisa semakin mampu menekan kasus Covid-19.
Doni berharap, semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam upaya penanganan Covid-19. Komunikasi dengan masyarakat diyakini mampu menghadirkan ide-ide dalam penanganan pandemi.
“Karena masyarakatlah yang bisa bersama-sama untuk mencari cara terbaik melalui kesepakatan lewat pertemuanpertemuan koordinasi, baik secara fisik maupun virtual,” tuturnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menegaskan, Presiden Jokowi telah memerintahkan fokus pada pendekatan berbasis mikro. Pendekatan lewat RT/RW diyakini dapat meredam kasus aktif harian.
Baca juga : Fahri: Demokrasi Di Indonesia Masih Butuh Banyak Perubahan Paradigma
Dengan begitu, semua pihak mestinya menyadari, yang paling penting adalah penanaman disiplin untuk patuh kepada protokol kesehatan.
“Mengikuti dan menaati semua ketentuan yang telah digariskan oleh Pemerintah,” tegas eks Danjen Kopassus itu.
Menanggapi target itu, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, membangun sikap optimis di tengah publik boleh saja.
“Sikap optimis itu memang harus dibangun,” ujar Miko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : WNA Boleh Masuk Indonesia, Ini Syarat-syaratnya
Tapi, Miko mengingatkan, perlu ada percepatan dan peningkatan dalam penanganan Covid-19. Kalau tidak, target itu menjadi tidak realistis.
“Target itu dicapai dengan cara apa? Vaksin atau PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro. Penanggulangan harus benar dulu untuk mengendalikan Covid-19,” jelasnya.
Miko melihat, sejauh ini PPKM Mikro masih belum berjalan maksimal. Buktinya, masih banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya