Proyek Ibu Kota Negara Tidak Terpapar Corona

 Sebelumnya 
Menurutnya, banyak dampak yang timbul akibat pandemi. Selain masalah kesehatan, juga perekonomian. Begitu juga angka pengangguran yang semakin meningkat.

“Ini juga bisa berdampak pada kriminalitas yang meningkat. Ini jauh lebih penting dilakukan pemerintah,” katanya.

Baca juga : Kapolsek Astanaanyar Diduga Terlibat Narkoba, Komisi III DPR Minta Polri Bertindak Tegas

Hal senada dikatakan anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Dia juga menyoroti rencana peletakan batu pertama Istana Presiden oleh pemerintah jika RUU IKN telah selesai.

Menurut Mardani, pemindahan IKN bukanlah prioritas negara saat ini dan bahkan sudah tidak relevan, terutama setelah pandemi Corona mewabah. Menurut dia, yang harus difokuskan saat ini mengatasi pandemi mulai dari kesehatan sampai ekonomi.

Baca juga : Hujan Deras, Sejumlah Titik Ibu Kota Tergenang

Politisi PKS ini menjelaskan, sampai saat ini pandemi masih belum bisa dikendalikan dan APBN masih sangat terbatas. Salah satunya, ia melihat dari adanya wacana pemotongan insentif tenaga kesehatan oleh pemerintah walaupun akhirnya tidak dilakukan.

Nah, jika melihat kondisi keuangan negara, kata Mardani, masih memerlukan tambahan anggaran dalam jumlah besar untuk pembiayaan berbagai program daru­rat akibat Covid-19. Catatan Kementerian Keuangan, penerimaan dari APBN 2020 turun hampir 20 persen. Sementara belanja naik lebih dari 500 triliun.

Baca juga : Tiba Di Australia, Beberapa Petenis Ketahuan Terpapar Corona

“Kita lihat, kenaikan belanja yang luar biasa untuk ekonomi dan kesehatan masyarakat akibat pandemi jelas berujung pada defisit fiskal.” ungkapnya.

Sebelumnya, Suharso mengatakan, anggaran pembangunan IKN pada tahun ini hanya 5,12 persen dari keseluruhan anggaran perencanaan pembangunan nasional yang sebesar Rp 760,41 miliar. Sehingga, total anggaran pemindahan ibu kota pada tahun 2021 sebesar Rp 38,91 miliar. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.