Dark/Light Mode

Gelar IFCA, Kemenperin Genjot Industri Fesyen Dan Kerajinan

Rabu, 10 Maret 2021 18:18 WIB
Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih. (Foto: ist)
Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk terus dapat melakukan inovasi. Pasalnya, industri kreatif merupakan salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional pasca ekonomi.

“Kami mengajak generasi muda kreatif menghasilkan desain yang inovatif dan terus menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasar, serta berkontribusi terhadap pembangunan keberlanjutan terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (10/3).

Tahun ini, Ditjen IKMA kembali menggelar kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) bertajuk “Adaptability in Responsible Design”. Rangkaiannya digelar Maret-Juli 2021. 

Gati mengatakan, program ini diharapkan dapat menjadi pemacu desainer fesyen dan kriya untuk membuat desain produk yang tidak hanya memiliki desain yang berkualitas dari segi estetika dan fungsi, tetapi bisa menghasilkan manfaat ekonomi bagi desainer dan pelaku IKM dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Baca juga : Gelar IPO, PT Fimperkasa Utama Incar Dana Segar Rp 24 M

Kompetisi IFCA ini sejalan dengan hasil sidang Persatuan Bangsa-Bangsa untuk mencanangkan tahun ini sebagai “International Year of the Creative Economy for Sustainable Development”, yang merupakan inisiatif Indonesia. Dengan demikian, IFCA akan menjadi kesempatan emas untuk mendorong ekonomi kreatif sebagai salah satu solusi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 Indonesia. 

Apalagi, hasil studi British Council tahun 2020 menyebutkan pelaku bisnis sosial berbasis industri kreatif mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih cepat, terutama untuk wanita dan penyandang disabilitas. 

Tak dapat dipungkiri, Covid-19 yang melanda dunia setahun belakangan menyebabkan capaian target SDGs terganggu. Berdasarkan Sustainable Development Goals Report Tahun 2020, diperkirakan sebanyak 71 juta orang akan masuk ke dalam jurang kemiskinan ekstrem.  

Selain itu, banyak masyarakat yang kehilangan pendapatan, peningkatan jumlah pengangguran, dan sebanyak 90 persen (1.57 miliar) siswa tidak bersekolah karena penutupan sekolah. Tak hanya itu, dari sisi lingkungan, isu meningkatnya sampah plastik sepanjang pandemi setahun terakhir cukup menjadi sorotan. 

Baca juga : Kerek Daya Saing Industri Susu, Kemenperin Usulkan Insentif Bea Masuk

Hal ini diperkirakan akibat dari tumbuhnya aktivitas belanja online selama pandemi. Sementara 96 persen paket belanja online dikemas dengan menggunakan plastik.

Oleh sebab itu, IFCA juga akan menjadi kesempatan bagi generasi muda kreatif untuk menjawab permasalahan yang ada dalam membangun industri yang lebih ramah lingkungan dan inklusif. Kompetisi ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri sehingga semakin dicintai dan bisa menjadi kebanggaan Indonesia.

Tahun lalu, sebanyak 223 desainer atau usaha rintisan kreatif mengikuti IFCA. Dari kategori kriya, produk Nyalira Stool atau bangku dari limbah puntung rokok karya Febryan Tricahyo berhasil meraih juara pertama IFCA 2020. Sementara produk Selayung, karya Seruni Sekarputri, yang terinsipirasi dari tenun pewarna alami suku Baduy, menyabet juara pertama IFCA 2020 kategori fesyen.

Pada IFCA 2021, 100 nominator terbaik pilihan juri akan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan di bidang desain, bisnis dan keberlanjutan (sustainability) dengan narasumber dari Universitas Prasetiya Mulya, Lasalle College, MM-Sustainability Universitas Trisakti serta praktisi bidang Kriya dan Fesyen. 

Baca juga : Biar Makin Joss, Menperin Ajak Industri Sukseskan Diskon PPnBM

Kemudian akan dipilih 14 nominator terbaik yang akan mendapatkan berbagai fasilitasi, di antaranya mentoring ekslusif dari tim Coach yang kompeten diantaranya Handoko Hendroyono (CEO dan Co-Founder Mbloc Space), Faye Wongso (Presiden Coworking.id), Dian Onno (Co-Founder Instellar Indonesia) dan Dwi Purnomo (Founder The Local Enabler). Mereka juga mendapatkan fasilitas biaya pembuatan purwarupa produk, akses ke pengrajin lokal dan pasar, serta katalog nominator IFCA.

Selain itu, nominator akan menjadi binaan Ditjen IKMA. Sebagai hadiah, pemenang akan mendapatkan uang pembinaan total senilai 130 juta untuk kategori kriya dan fesyen.

Pendaftaran IFCA 2021 akan dibuka hingga 2 Mei 2021 melalui laman resmi Bali Creative Industry Center (www.bcic-ikm.net) dan akun instagram @bcicofficial. Sementara malam penghargaan rencananya akan digelar pada 3 Juli 2021. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.