Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Selain Bantu Korban Corona

Risma Latih 1.000 Nelayan Menjadi Sahabat Tagana

Kamis, 1 April 2021 06:39 WIB
Secara simbolis, Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan dayung saat pengukuhkan 1.000 nelayan yang mendapat keterampilan dari personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) menghadapi ancaman gempa megathrust dalam acara puncak peringatan HUT ke -17 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kemarin. (Foto : Istimewa).
Secara simbolis, Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan dayung saat pengukuhkan 1.000 nelayan yang mendapat keterampilan dari personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) menghadapi ancaman gempa megathrust dalam acara puncak peringatan HUT ke -17 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kemarin. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendorong miti­gasi bencana berbasis kearifan lokal. Salah satunya, dengan melatih 1.000 nelayan menjadi sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana).

“Banyak contoh kearifan lokal yang bisa menyelamat­kan warga dari bencana, se­jarah membuktikan itu,” kata Risma usai menghadiri puncak peringatan HUT ke-17 Tagana di pantai timur Pangandaran, kemarin.

Risma lalu mencontohkan tsunami Aceh. Secara teori, wilayah yang terkena dampak paling parah, yaitu daerah Semelu. Namun, karena warga di Semelu memiliki kearifan lokal terkait siaga bencana, maka risiko bencana bisa di­tekan.

Yang meninggal dunia men­jadi korban di wilayah itu 3 orang, karena ketika ter­jadi gempa, warga langsung mengevakuasi diri ke per­bukitan.

Baca juga : Saatnya Pemda Fokus Ubah Zona Oranye Ke Zona Hijau

“Semelu punya kearifan lokal, sehingga dampak ben­cana bisa dihindari,” kata Risma.

Selain melatih masyarakat atau nelayan agar siaga ben­cana dan memiliki keterampi­lan mitigasi bencana, Risma juga mengatakan, pihaknya melakukan pendidikan terhadap anak-anak bagaimana menghadapi situasi bencana. Khususnya gempa bumi dan tsunami.

“Ada pelibatan anak-anak sekolah, jadi sejak kecil mereka diajarkan bagaimana terjadi bencana. Sehingga itu akan membekas kelak sampai mereka dewasa,” kata Risma.

Sementara, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Kementerian Sosial (Kemensos) Alam Safii Nasution menjelaskan, alasan pelati­han bagi nelayan tersebut sebagai upaya pemerintah melindungi warga pesisir se­latan, termasuk Kabupaten Pangandaran dari ancaman megatrust.

Baca juga : Bio Farma Minta Kemlu Lobi India

Megatrust adalah gempa karena tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia, dan dapat memicu tsunami.

“Seribu orang nelayan ini nantinya mendapatkan pelati­han penanggulangan bencana. Sehingga jika terjadi mega­trust, mereka dapat membantu masyarakat lainnya untuk menyelamatkan diri,” jelas Safii.

Selain itu, Safii menambahkan, edukasi kepada masyarakat terhadap ancaman mega­trust juga dilakukan melalui pelatihan dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) berbasis kawasan di sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, seperti Kabupaten Pangandaran.

Puncak peringatan HUT ke-17 Tagana dihadiri oleh perwakilan Tagana dari seluruh Indonesia. Mereka menggelar berbagai kegiatan dan per­lombaan.

Baca juga : Satgas Covid-19 Tidak Larang Shalat Tarawih Berjemaah Di Masjid

“Saya adalah saksi bagaimana Tagana selalu hadir dalam setiap bencana yang terjadi di Indonesia. Mereka bekerja dalam sunyi, tak ter­sorot kamera namun kerjanya nyata. Dirgahayu Tagana,” kata Risma. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.