Dark/Light Mode

Kementan Paparkan Kampung Hortikultura Di Depan Komisi IV DPR

Jumat, 28 Mei 2021 17:19 WIB
Kawasan budidaya hortikultura/Ist
Kawasan budidaya hortikultura/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR awal minggu ini mengaku, pihaknya tengah mengembangkan upaya pemulihan ekonomi nasional. Program ini bertemakan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural.

Upaya pemulihan ini dilandaskan pada prioritas nasional, yakni memperkuat ketahanan ekonomi; peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan serta peningkatan nilai tambah lapangan kerja dan investasi sektor riil dan industrialisasi. 

Menurut Kasdi, hal ini dilandasi atas lima program Kementan, yakni program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan; program nilai tambah dan daya saing industri; program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi; program pendidikan dan pelathan vokasi serta program dukungan manajemen. 

Sebagai tindak lanjut, Kasdi mengatakan, program utama pada 2022 adalah penyediaan pangan dan peningkatan daya saing dengan menjaga keberlanjutan peningkatan produksi komoditas prioritas. 

“Kementan akan melakukan pengembangan diversifikasi pangan lokal dan penguatan rantai pasok dan logistik pangan,” kata Kasdi.

Kasdi mengatakan, Kementan juga akan menguatkan program Food Estate dan korporasi pangan. Pertanian juga akan berlandaskan pada smart farming dan digitalisasi pertanian yang mendukung gerakan tiga kali ekspor (Gratieks).

Baca juga : Mentan Launching Korporasi Petani Hortikultura Di Ponpes Bandung

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat pemaparan menyebutkan, kegiatan prioritas hortikultura terdiri dari peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat (bawang merah, aneka cabe, bawang putih dan kentang) berbasis kawasan. Termasuk pengawalan Food Estate Sumatera Utara. 

Selanjutnya, peningkatan produksi buah dan florikultura yang terdiri dari pengembangan kawasan pisang, manggis, mangga dan lain-lain. 

Termasuk penyiapan benih unggul bermutu melalui sertifikasi, pengadaan benih unggul dan pra sarana perbenihan.

“Pengamanan produksi melalu pengendalian OPT dan DPI termasuk peningkatan pengolahan dan pemasaran produk hortikultura,” jelasnya. 

Pengembangan kampung hortikultura terdiri dari kampung buah, kampung sayuran, kampung tanaman obat dan kampung florikultura. 

Penguatan kawasan hortikultura ini diperkuat dengan adanya kawasan bawang merah, bawang putih, tanaman obat, aneka cabe, tanaman obat, kentang dan sayuran lainnya termasuk di lokasi kawasan Food Estate. 

Baca juga : Dubes RI Untuk China Paparkan Kebijakan Investasi Dan Pertambangan

“Untuk buah, antara lain kami mengembangkan kawasan pisang, manggis, durian, mangga, lengkeng, alpukat, jeruk, buah naga. Pada kategori florkultura terdiri dari kawasan krisan, anggrek, mawar dan melati,” papar Prihasto. 

Sementara untuk renja 2022, Prihasto menyebutkan di antaranya kawasan bawang merah tetap mendapat porsi yang cukup besar, yakni 400 kampung, aneka cabe terdiri dari 500 kampung, disusul bawang putih 250 kampung. 

Pada kategori buah, kampung pisang dan kampung durian mendapat porsi 100 kampung. Disusul manggis 70 kampung, mangga, lengkeng dan alpukat sebanyak 65 kampung. 

Selain pengembangan kampung hortikultura, Ditjen Hortikultura juga fokus untuk penumbuhan UMKM hortikultura dan digitalisasi pertanian melalui pengembangan sistem informasi (SI).

Untuk penumbuhan hilirisasi atau UMKM Hortikultura akan ditempatkan di lokasi Food Estate, lokasi penumbuhan dan pengembangan korporasi hortikultura serta sentra komoditas strategis.  

“Pengembangan sistem informasi, kami memiliki Early Warning System (EWS) komoditas strategis, registrasi kampung hortikultura, simethris, perbenihan hortikultura, gerdal horti dan standarisasi standar mutu,” papar Prihasto. 

Baca juga : Kementerian PPPA Kecam Kasus Ayah Kandung Aniaya Anaknya Di Tangsel

Anggota Fraksi PKS Slamet mendukung program Kementan. Dia berharap, program yang dikembangkan seiring dengan SDM yang mendukung.

“Saya akan menagih janji ini. Menteri Pertanian berjanji meski di masa pandemi tetap akan melakukan perbaikan ekonomi. Program disesuaikan dengan kemampuan SDM. Jangan sampai kinerjanya turun sehingga program tidak kesampaian. Jaga terus ketahanan pangan kita,” pungkas Slamet. 

Mendukung hortikultura nasional, anggota Komisi IV DPR sepakat mendukung produksi benih lokal oleh BPTP dalam hal penciptaan benih unggul nasional. Program yang dijalankan harus betul-betul memperhatikan landasan kemanfaatan. 

Produksi hortikultura harus terus ditingkatkan mulai dari benih hingga panen sesuai dengan program Gratieks Kementerian Pertanian. Evaluasi dan monitoring perlu diperhatikan mulai dari pusat hingga daerah. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.