Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menteri Erick: Ibu Kota Baru Bantu Antisipasi Lonjakan Penduduk

Selasa, 1 Juni 2021 19:28 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Instagram)
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dapat mengantisipasi lonjakan penduduk.

“Saya salut dengan Presiden Jokowi mengenai Ibu Kota Baru. Kenapa? Penambahan jumlah penduduk Indonesia sangat cepat. 50 juta penambahan penduduk di Indonesia mau ke mana? Mau ke Jakarta lagi? Mau ke Bandung lagi atau kota besar lainnya? Tidak bisa!" ujar Erick seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/6).

Baca juga : Satgas Covid Antisipasi Gelombang Kedua Mudik

Menurut dia, ada dua teori terkait upaya untuk mengatasi pertambahan jumlah penduduk tersebut yang dilakukan oleh dua negara berbeda. Pertama, Amerika Serikat, bagaimana kota-kota kecil dan desa-desa di negara itu ditumbuhkan ekonominya. Kampus Columbia University sendiri berdiri di sebuah desa atau kota kecil, bukan di kota besar.

Kedua, China. Negeri Tirai Bambu itu memiliki cara lain yaitu membangun kota-kota baru di negaranya. Menurut Erick, kedua cara ini adalah pilihan.

Baca juga : Menpora Fokus Bantu Pengembangan Kewirausahaan Pemuda

Apakah Indonesia akan meniru China? Erick mengatakan, Indonesia belum tentu kuat dalam hal anggarannya.

"Jadi pilihannya, tentu kita harus menumbuhkan sebuah ibu kota baru, tetapi titik-titik pertumbuhan di desa-desa dan kota-kota kecil di wilayah lainnya harus ikut ditumbuhkan juga supaya terjadi keseimbangan. Jadi keseimbangan itu penting," kata Erick Thohir.

Baca juga : Menteri Investasi Apresiasi Langkah Kejaksaan Kawal Calon Investor

Menurutnya, saat ini rakyat Indonesia bertanya kepada generasi mudanya, sebagian besar dari mereka belum tentu mau tinggal di Jakarta. Umumnya, hanya mau tinggal di Jakarta kalau ada peluang.

Terkait dengan transportasi kendaraan di kota-kota besar, Erick juga memberikan contoh lainnya bahwa kota London sendiri sudah memutuskan bahwa kendaraan publik itu harus kendaraan listrik pada 2027. Kemungkinan nantinya akan ada negara besar di mana mobilnya sudah nirkemudi atau autonomous, tidak pakai supir. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.