Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bertolak Ke Negeri Beruang Merah

Mendag Harap Kinerja Ekspor Dan Investasi Tambah Moncer

Rabu, 2 Juni 2021 11:32 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. (Foto: Ist)
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk memenuhi amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkatkan perdagangan ke negara nontradisional, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi sampai harus terbang ke Rusia. Dia berharap, banyak kesepakatan yang bisa dibuat dengan negara-negara yang tergabung dalam Eurasia.

Sehingga bisa mengerek kinerja ekspor dan investasi. Jadwalnya, Lutfi beserta rombongan akan berada di Negeri Beruang Merah sejak tanggal 2 sampai 5 Juni. Sejumlah pertemuan bilateral dengan negara-negara yang tergabung dalam Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU), seperti Rusia, Armenia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan akan dilakukan.

"Indonesia ingin memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama khususnya dengan Rusia. Termasuk juga negara-negara lain yang tergabung dalam EAEU. Kerja sama ini diharapkan membuka peluang peningkatan ekspor Indonesia dan investasi Rusia di Indonesia," kata Mendag di Saint Petersburg, Rusia, Rabu (2/6).

Jika tak ada aral melintang, Lutfi akan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rusia Denis Manturov, Menteri yang bertanggung jawab atas integrasi dan makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia Sergei Glazyef, serta Menteri yang bertanggung jawab atas perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev. 

Baca juga : Luhut Rayu Hyundai Dan LG Berinvestasi Di Indonesia

Eks kepala BKPM era Presiden SBY ini mengatakan, di tengah pandemi dan proteksionisme perdagangan kemitraan dengan negara lain perlu terus dijalin dan dikembangkan.

"Upaya ini juga dalam rangka membuka pasar Indonesia di negara-negara tujuan ekspor nontradisional, sekaligus mencari solusi bersama pemulihan ekonomi yang telah terimbas pandemi Covid-19," tuturnya.

Sebagai catatan, pada 2020, nilai total perdagangan Indonesia dengan Rusia mencapai 1,93 miliar dolar AS dengan rincian: ekspor Indonesia ke Rusia 970 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Rusia 960 juta dolar AS. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus 10 juta dolar AS dari Rusia.

Adapun komoditas ekspor utama Indonesia ke Rusia antara lain minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan produk turunannya seperti kopra, karet alam, dan mentega kakao. Sedangkan komoditas impor Indonesia dari Rusia adalah besi dan baja setengah jadi, batu bara, dan pupuk nonorganik atau kimia.

Baca juga : GCG Digenjot, Bisnis Dan Investasi Dijamin Moncer

Selain pertemuan bilateral, Lutfi dijadwalkan menghadiri Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg (St. Petersburg International Economic Forum/SPIEF) ke-24 di Saint Petersburg, Rusia. Pada SPIEF yang berlangsung pada 2-5 Juni 2021, Mendag akan bergabung dalam sesi EAEU-ASEAN Business Dialouge.

Ia juga akan menjadi pembicara dalam sesi World Expos and International Cooperatioan as Driver of Sustainable Global Development. Materi yang akan disampaikan bertema Reviving Trade and Investment in the Midst of Covid-19 Pandemic: Indonesian Perspective. Untuk diketahui, SPIEF merupakan forum ekonomi dan bisnis yang digelar sejak 1997 dan sejak 2006 diselenggarakan di bawah naungan Presiden Rusia yang menghadiri setiap penyelenggaraan acara tahunan tersebut.

Selama 24 tahun terakhir, SPIEF menjadi forum global terkemuka bagi anggota komunitas bisnis dan pemerintah dari berbagai negara untuk bertemu dan membahas masalah ekonomi utama yang dihadapi Rusia bersama EAEU, negara-negara berkembang, dan dunia secara keseluruhan. 

Di tengah masih berlanjutnya pandemi Covid-19, SPIEF 2021 akan digelar secara hibrida (daring dan luring dengan protokol kesehatan yang ketat) dengan tema A Collective Reckoning of the New Global Economic Reality. Sejumlah program bisnis dan kemitraan, serta agenda sosial akan digelar di forum tersebut.

Baca juga : Berbagi Kegembiraan Lebaran Di Hongaria Dengan Opor Dan Ketupat

Beberapa hal yang akan dibicarakan antara lain mencakup pemulihan ekonomi dan kerja sama internasional. Termasuk diskusi tentang integrasi Eurasia, transformasi perdagangan global, efektivitas bisnis selama pandemi, pasar energi global, pemulihan pasar dan ketahanan pangan global, serta keberlanjutan sistem perawatan kesehatan nasional. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.