Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenkes Integrasikan Data Vaksinasi-Test PCR Ke Aplikasi Peduli Lindungi

Minggu, 4 Juli 2021 21:34 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setpres)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengintegrasikan seluruh informasi terkait Covid-19 dan vaksinasi ke dalam aplikasi Peduli Lindungi. Aplikasi ini akan menjadi plaform tunggal perangkat lunak yang dapat diakses masyarakat untuk berbagai kebutuhan di fasilitas umum.

"Hingga saat ini, sudah 743 laboratorium pemeriksaan terafiliasi via Kementerian Kesehatan (dalam aplikasi Peduli Lindungi). Ke depan, kita kombinasikan sertifikat vaksin dan polymerase chain reaction (PCR)," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers Integrasi Aplikasi Layanan Kesehatan Transportasi Udara, Minggu (4/7), seperti dikutip Antara.

Pria yang akrab disapa BGS ini mengatakan, sistem integrasi tersebut akan diuji coba pada layanan penerbangan domestik Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta pada 5-12 Juli 2021. Uji coba tersebut melibatkan PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai salah satu respons atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021 pada kriteria penerbangan.

"Salah satu kriterianya untuk penerbangan dibutuhkan validasi sertifikasi vaksinasi dan PCR," katanya.

Menurut Budi, Kemenkes mendapat masukan dari pengelola maskapai penerbangan dan para operator bandara agar proses perjalanan penumpang dapat disederhanakan dan dibuat menjadi digital. Masukan tersebut sejalan dengan upaya mengantisipasi tindakan kriminal pemalsuan dokumen seperti sertifikat vaksinasi maupun PCR.

Selama ini, kata BGS, surat keterangan yang menggunakan fisik kertas kertas banyak dipalsukan. Termasuk hasil test PCR. "Kita takuti, sertifikat vaksinasi juga bisa dipalsukan," katanya.

Budi menambahkan, Kemenkes bersedia membuka data terkait informasi Covid-19 maupun vaksinasi untuk dihubungkan dengan pihak Angkasa Pura II. "Sehingga setiap orang yang check in di Angkasa Pura II bisa menunjukkan QR code dari aplikasi Peduli Lindungi atau dia bisa masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)," katanya.

Data tersebut, kata Budi, kemudian dicek menggunakan sistem apakah penumpang bersangkutan sudah divaksin dan dilengkapi PCR berdasarkan laporan aplikasi Peduli Lindungi. "Sehingga prosesnya bisa lebih efisien, cepat dan aman terhindar dari pemalsuan," katanya.

Selain bisa untuk keperluan penerbangan, aplikasi tersebut diproyeksikan juga bisa untuk ketentuan protokol kesehatan di berbagai fasilitas umum. Seperti masuk ke hotel maupun toko-toko. "Ke depan bisa juga gunakan Peduli Lingkungan kalau masuk toko apakah boleh pakai masker dan duduk bersama-sama dalam jarak dekat atau tidak," katanya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.