Lahan Sitaan BLBI Dibangun Lapas, Presiden Kasih Lampu Hijau

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui lahan sitaan Satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk dibangun menjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Ini untuk mengatasi persoalan overkapasitas di Lapas.

Mahfud mengatakan, langkah pemerintah selanjutnya adalah menyusun anggaran pembangunan program ini.

"Soal Lapas, saya sudah bicara dengan Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dengan DJKN juga kemarin saya juga melaporkan ke Presiden, kita punya jutaan hektare tanah yang bisa dipakai dan semuanya setuju, tinggal nanti anggaran pembangunannya disusun dulu," ungkap Mahfud MD saat konferensi pers secara virtual bersama Menkeu Sri Mulyani Selasa (21/9).

Baca juga : Mentan SYL Komit Tingkatkan Stok Dan Kapasitas Produksi Pupuk Kaltim

Mahfud menambahkan, pemerintah belum menentukan lokasi mana yang akan dipakai. Akan tetapi, pada prinsipnya, Presiden Jokowi memberi lampu hijau bahwa lahan negara yang tidak terpakai dapat digunakan.

"Presiden mengatakan, sudah, gunakan saja untuk kepentingan negara, untuk apa tidak dipakai," ujarnya menirukan ucapan Presiden Jokowi.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menjelaskan, rencana pembangunan lapas masih terus berjalan. Nantinya akan dibicarakan lebih lanjut dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengenai kebutuhan Lapas.

Baca juga : Basarah: Jangan Politisasi Kebakaran Lapas, Selesaikan Akar Masalahnya

"Rencana ini bergantung Kemenkumham. Apa yang dibutuhkan, apakah Lapas ataukah rumah rehabilitasi," tambahnya.

Sebelumnya, Mahfud Md berencana memanfaatkan tanah sitaan dari obligor debitur BLBI untuk membangun Lapas. Ini diungkapkan Mahfud saat berkunjung ke Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9) lalu.

Rencana ini akan memakai tanah yang dikuasai pemerintah dari debitur dan obligor BLBI yang memiliki urusan utang-piutang dengan pemerintah.

Baca juga : Varian Baru, Mesin Kecemasan Baru

"Daripada tidak dirampas dari obligor atau debitur yang melakukan pembangkangan, dan itu tidak terlalu sulit. Tinggal kami mencari anggarannya," ujarnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.