Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gerakan Nurani Kebangsaan: Waspada Tumbuhnya Benih Paham Radikal
Rabu, 18 Agustus 2021 13:56 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Insiator Gerakan Nurani Kebangsaan (NK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengingatkan, seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk selalu berhati-hati terhadap tumbuhnya benih-benih paham radikal di era modern.
Menurut dia, di era modern yang serba dimudahkan oleh dunia digital, membuat orang egois akan meraih sesuatu. Ini berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal.
Baca juga : Jokowi Pahami Kesulitan Rakyat
"Kenapa paham radikal itu ada? Karena mereka para pelaku radikal dan intoleransi, lebih memikirkan egoisme dengan pemahaman-pemahaman yang salah," kata Habib Syakur kepada wartawan, Rabu (18/8).
Habib Syakur juga menyayangkan munculnya kelompok-kelompok radikal di Indonesia yang kerap menyalahi makna jihad. Padahal, tegas dia, semua masyarakat Indonesia juga berjihad.
Baca juga : Pejalan Kaki Masuk Cakupan Asuransi Kecelakaan Jasa Raharja
Yaitu berjihad untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang tumbuh kembang dalam perekonomian. "Sebetulnya harus menyadari, kita ini hidup, sama rata, sama rasa, sama tinggi. Jadi kesimpulannya radikalisme terjadi, intoleransi terjadi, karena banyaknya egoisme diri, pribadi-pribadi yang sangat subjektif dalam berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Selain itu, menurut Habib Syakur, jika para pelaku radikal itu benar-benar belajar tentang Pancasila, sebenarnya akan menemukan nilai-nila agama di dalam kandungannya. Dengan syarat, tidak memaksa egoisme dalam pemahaman.
Baca juga : Petani Kopi Subang Raih Berkah Program Desa Devisa LPEI
"Seharusnya kegiatan-kegiatan agama yang menyimpang yang menjurus ke ekstrimisme dalam beragama itu bisa dihindari dengan kita mewujudkan kesadaran bahwa kita rakyat Indonesia bersatu untuk kebaikan bersama," tandasnya. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya