Dark/Light Mode

Jaga Kesehatan, PPIH Imbau Jemaah Haji Risti dan Lansia Badal Lontar Jumrah

Senin, 17 Juni 2024 18:21 WIB
Kepala Daerah Kerja Makkah/Ketua Satuan Tugas Mina, Khalilurrahman. (Foto: Dok. Kemenag)
Kepala Daerah Kerja Makkah/Ketua Satuan Tugas Mina, Khalilurrahman. (Foto: Dok. Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fase mabit (menginap) di Mina memasuki hari kedua. Jemaah haji Indonesia secara bergelombang melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari Tasyrik.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah haji yang dalam kondisi tidak memungkinkan melakukan perjalanan ke jamarat untuk tidak memaksakan diri. Lontar jumrah bisa dibadalkan.

Baca juga : Cuaca Ekstrem, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 4 Sore

“Jemaah haji dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia, disabilitas, serta jemaah yang sedang kurang sehat dan mengalami kelelahan diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar tenda Mina,” ucap Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah yang juga Ketua Satuan Tugas Mina, Khalilurrahman, di Mina, Senin (17/6/2024).

Khalilurrahman melanjutkan, suhu di Mina juga sangat panas, di atas 45 derajat celsius. Sementara, perjalanan dari tenda Mina ke Jamarat lumayan jauh, jaraknya sekitar 4 km untuk sekali jalan.

Baca juga : Hari Kedua di Mina, Jemaah Haji Lontar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah

“Jemaah dapat mewakilkan/membadalkan pelaksanaan lempar jumrah kepada jemaah lain atau petugas,” sambungnya.

Khalilurrahman meminta kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah KBIHU untuk mengkoordinasikan pelaksanaan badal lempar jumrah bagi seluruh jemaah binaan yang lansia, risti, disabilitas, sakit, kelelahan dan kurang sehat secara fisik.

Baca juga : Demi Keselamatan, Jemaah Haji Diimbau Patuhi Waktu Lontar Jumrah

Mabit di Mina menjadi tahapan terberat fase puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebab, jemaah tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah dan Muzdalifah jemaah relatif hanya berdiam di tenda, di Mina ada aktivitas lontar jumrah. Karenanya, ikhtiar menjaga kesehatan sangat diperlukan. Jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri dalam melontar jumrah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.