Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Real Madrid, Athletic Dan Villareal Masih Tempel Barcelona
- Arsenal Tertahan, Liverpool Tunda Pesta Kemenangan
- Mantan Presiden Korsel Moon Jae-in Didakwa Terima Suap Gara-Gara Menantu
- Innalillah! Raminten Meninggal Dunia, Ini Sejarah Dan Sosok Dari Nama Ikonik Itu
- Rosan Luruskan Fakta: LG Tidak Mundur Tapi Diputus, Penggantinya Huayou
Izin Tak Bisa Diulang, PPIH Imbau Jemaah Prioritaskan Ziarah Raudhah
Kamis, 27 Juni 2024 20:53 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah haji agar memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya. Sebab, tasreh atau izin yang dikeluarkan pihak Arab Saudi untuk masuk Raudhah tidak bisa diulang jika jemaah terlambat atau tak jadi datang.
“Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi. Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jemaah sebagai tiket masuk Raudhah,” ucap Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda, dalam keterangan resmi Kemenag, di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Baca juga : Pasca Armuzna, PPIH Sambut Kedatangan Jemaah Haji Gelombang II di Madinah
Selain itu, Widi menjelaskan, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah. Kapasitas hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah. Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jemaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang.
“Kondisi tersebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya,” ujar dia.
Baca juga : Cegah Hoaks di Pilkada, KPID Riau Gencarkan Literasi ke Mahasiswa
Selain kapasitas, lanjut Widi, hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas. Karenanya, jemaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai salat di Masjid Nabawi.
“Selain itu, mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah, jemaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selagi bepergian atau ziarah,” imbaunya.
Baca juga : Fase Pemulangan, PPIH Fasilitasi Tanazul bagi Jemaah Haji Lansia dan Risti
Bila ingin beribadah di Masjid Nabawi, sambung Widi, jemaah agar mencatat dan mengingat nama dan nomor hotel. Memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di hotel.
“Tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah, membawa paspor, visa dan identitas diri lainnya,” tuturnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya