Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gara-gara Anak Omicron, Denmark Batal Cabut Pembatasan Covid-19

Kamis, 27 Januari 2022 10:06 WIB
Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke (Foto: Instagram)
Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke melaporkan, anak varian Omicron atau subvarian BA.2 yang kini mendominasi kasus Covid-19 di negaranya, lebih menular dibanding keturunan BA.1 pada umumnya.

"Tak ada bukti bahwa varian BA.2 dapat menyebabkan lebih banyak penyakit. Tapi yang pasti, lebih menular," ujar Heunicke dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Senin (26/1).

Garis keturunan BA.1 saat ini menyumbang 98 persen dari kasus positif Covid-19 global. Tapi di Denmark, BA.2 menjadi strain dominan, sejak minggu kedua Januari.

Baca juga : Bertemu Kepala Kepolisian Malaysia, Kapolri Bahas PMI Ilegal Hingga Penanganan Covid-19

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah menetapkan BA.2 sebagai varian dalam diinvestigasi (VUI). Sub-varian ini diyakini mudah menyebar cepat.

Kemarin, Otoritas Penyakit Menular Denmark/Statens Serum Institut (SSI) menyampaikan hasil perhitungan awal, yang menunjukkan BA.2 bisa 1,5 kali lebih menular ketimbang BA.1.

Namun, analisis awal lembaga tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan potensi risiko rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1.

Baca juga : PTM Di Tengah Lonjakan Omicron, Anak Bisa Kena Komplikasi Berat Covid

"BA.2 memang lebih menular. Terutama, pada orang yang tidak divaksinasi. Namun, varian ini juga dapat menginfeksi orang yang telah divaksin," kata Direktur Teknis SSI Tyra Grove Krause.

Lonjakan kasus BA.2 ini akhirnya memaksa Denmark, untuk membatalkan pencabutan aturan Covid, yang semula dijadwalkan pada 1 Februari.

"Puncak epidemi Denmark bisa meleset lebih jauh dari perkiraan sebelumnya, hingga Februari," imbuhnya.

Baca juga : Hati-hati, Gejala Omicron Saru Dengan Batuk Pilek Biasa

Kasus Covid-19 yang dipicu sub-varian BA.2 juga telah terdaftar di Inggris, Swedia dan Norwegia. Namun, jumlah kasusnya tidak setinggi Denmark. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.