Duo Menlu Perempuan Tegaskan Komitmen Bangun Kerja Sama Bilateral

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menerima Menlu Panama Erika Mouynes, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (7/4). Dua Menlu perempuan itu membahas upaya penguatan kekuatan dalam diplomasi. Retno dan Mouynes juga berkomitmen untuk membangun kerja sama bilateral.

Panama selama ini dikenal sebagai mitra dagang terbesar Indonesia di Amerika Tengah. Menlu Retno menjelaskan, pertemuan itu fokus pada tiga bidang penting.

"Fokus pertama adalah kerja sama kesehatan. Kami berbagi pandangan bahwa 2022 harus menjadi tahun pemulihan dari pandemi, ketika vaksin memainkan peran yang sangat penting,” terang Retno, dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/4).

Baca juga : Menteri Siti Dukung IPB Kembangkan Teknologi Konservasi Satwa Liar

Retno dan Mouynes sepakat tentang pentingnya akses yang sama terhadap vaksin dan vaksinasi untuk mengakhiri pandemi. "Khususnya untuk memenuhi target WHO yaitu 70 persen total cakupan vaksinasi pada pertengahan 2022, terutama untuk negara berkembang dan kurang berkembang,” sambung Retno.

Keduanya juga berbagi tentang komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada penguatan arsitektur kesehatan global dan menempatkan masalah ini sebagai salah satu prioritas Indonesia dalam Presidensi G20. “Saya sampaikan kepada Menteri Mouynes, bahwa Presiden Joko Widodo juga akan menjadi salah satu co-chairs COVAX AMC Summit pada 8 April 2022, yang mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk mendukung COVAX,” jelas mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Fokus kedua adalah tentang pemulihan ekonomi pascapandemi. Indonesia menyambut baik kemajuan kerja sama ekonomi bilateral dan berkomitmen untuk bekerja lebih keras lagi. Meskipun ada pandemi, nilai perdagangan Indonesia-Panama pada 2021 meningkat sebesar 59,05 persen.

Baca juga : Perbarindo Terus Tingkatkan Kerja Sama Dengan Ditjen Dukcapil

“Kami sepakat untuk menggali lebih lanjut langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan mendekatkan sektor swasta Indonesia dan Panama melalui Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC)," sambung Retno.

Indonesia akan mengundang sektor bisnis Panama untuk menggunakan INA-Access, TTI digital platform, untuk mengeksplorasi peluang perdagangan dan investasi, serta meningkatkan akses pasar produk Indonesia, seperti perikanan, farmasi hingga pakaian. Retno menambahkan, Indonesia dan Panama menyepakati perlunya menjajaki investasi yang lebih besar antara kedua negara, karena nilai investasi masih jauh dari tingkat sebelum pandemi. 

"Poin terakhir tentang bilateral yang saya diskusikan dengan Menteri Mouyness adalah tentang pemberdayaan perempuan," panjut Retno. Masalah tersebut sudah sempat dibahas selama percakapan telepon sebelum kedatangan Mouynes ke Indonesia.

Baca juga : Jokowi Terima PM Papua Nugini, Bahas Kerja Sama Kelistrikan Sampai Pembukaan Penerbangan

Retno menambahkan, pemberdayaan perempuan selalu menjadi salah satu topik diskusi ketika keduanya berdiskusi dan berkomunikasi. “Selama pertemuan ini, Menteri Mouynes dan saya membahas peran penting perempuan dan anak perempuan dalam pandemi Covid-19 dan pasca pemulihan," jelasnya.

Retno menegaskan, perempuan harus dan merupakan bagian integral dari pemulihan. "Kami memiliki pandangan yang sama bahwa berinvestasi pada wanita berarti berinvestasi di masa depan kami,” pungkasnya.

Kedua Menlu juga membahas isu bilateral dan global termasuk situasi yang terjadi saat ini di Ukraina. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.