Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Konten diduga untuk menjerat korban kejahatan perdagangan manusia, berseliweran di media sosial (medsos). Modusnya antara lain menawarkan lowongan kerja.
Media sosial jadi salah satu alat yang dipakai pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk menjerat calon korbannya. Sayangnya, belum ada upaya maksimal untuk mencegah hal tersebut.
Baca juga : Kemenkominfo Bagikan Tips Pemasaran Di Medsos
Dalam kasus yang baru-baru ini terungkap, ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari berbagai daerah, jadi korban penyelundupan pekerja ilegal di Kamboja. Para korban terjerat penipuan bermodus lowongan kerja palsu yang mereka temukan melalui medsos.
Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah menilai, seharusnya ada kerja sama antara Pemerintah dengan perusahaan media sosial terkait, untuk melakukan upaya pencegahan. Menurut Anis, Pemerintah semestinya bekerja sama dengan perusahaan medsos tersebut. Terutama jika ada konten-konten yang berpotensi atau memenuhi unsur-unsur sindikat TPPO.
Baca juga : Kemenag Siapkan Regulasi Cegah Kekerasan Anak Di Ponpes
“Kalau ada kerja sama, otomatis di-take down. Mungkin belum ada kerja sama,” ujar Anis, dalam diskusi bertajuk Situasi Perdagangan Orang di Indonesia, yang digelar Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta, Rabu (21/9).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menindaklanjuti tawaran-tawaran kerja palsu di luar negeri yang masih tersebar melalui media sosial. Terutama, Facebook.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya