Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Skandal Kredit Tambang Viral Di Medsos, Aparat Diminta Usut

Kamis, 14 Juli 2022 05:25 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Aparat penegak hukum diminta memantau peristiwa di balik viralnya hastag dugaan kredit macet perusahaan batubara di media sosial.

Pakar ekonomi Universitas Pelita Harapan (UPH) Tanggor Sihombing meminta aparat terkait melakukan audit lebih dulu terhadap pihak perusahaan untuk menentukan ada tidaknya unsur tindak pidana di baliknya.

"Jadi kemungkinan risiko macet akan tinggi, penegak hukum akan dilibatkan kalau ada anomali," katanya, Rabu (13/7).

Baca juga : Kritik Angka Kemiskinan Di Jakarta, Djarot Diminta Intropeksi Diri

#Hastag BongkarSkandalBGroup sempat viral di Twitter beberapa waktu lalu. Dipicu besarnya nominal kredit perusahaan itu yang cukup fantastis di tengah pandemi. "Nominalnya yang besar, triliun," ujarnya.

Tanggor menjelaskan, saat ini uang tunai atau likuiditas menjadi raja di tengah masyarakat. Ia curiga uang yang besar itu digunakan sebagai modal politik.

“Perusahaan batubara diduga dikelilingi banyak stakeholder, adakah perebutan tunai? Apakah ini erat hubungannya dengan tahun-tahun politik terkini?" tanya dia.

Baca juga : Bupati Kerinci: Tantangan Zulhas Jadi Mendag Cukup Berat, Mari Kita Doakan

Tanggor menilai, kredit tersebut bila macet berdampak terhadap perekonomian Indonesia karena nominalnya cukup besar. Terlebih lagi industri batubara saat ini lesu.

Sehingga, sorotan masyarakat terhadap dugaan kredit macet ini menjadi pemicu pemerintah untuk meningkatkan tata kelola bank dalam memberikan pinjaman.

"Watchdog diperlukan di setiap korporasi. Itu akan membangun kewaspadaan manajemen," tukasnya.

Baca juga : Jelang Pemilu, Parpol Dan Masyarakat Diminta Waspadai Ormas Khilafah

Sementara itu, konsultan bisnis digital Tuhu Nugraha menyebut, isu tersebut menarik karena ada sisi positif dari media sosial, yaitu menjadi sistem kontrol seperti media dan jurnalis.

Media sosial dinilainya jadi alat suara publik untuk partisipasi dan melakukan pengawasan. Walaupun secara esensi belum tentu benar yang disuarakan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.