Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Puti Guntur Soekarno Kunjungi Sekolah Indonesia di Jepang

Jumat, 28 Oktober 2022 22:42 WIB
Anggota Komisi X DPR,  Puti Guntur Soekarno saat mengunjungi Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) pada Kamis 27 Oktober 2022.
Anggota Komisi X DPR, Puti Guntur Soekarno saat mengunjungi Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) pada Kamis 27 Oktober 2022.

RM.id  Rakyat Merdeka - Cucu dari presiden pertama RI Soekarno yang juga Anggota Komisi X DPR, Puti Guntur Soekarno mengunjungi Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) pada Kamis (27/10). 

Dalam sambitanya, Puti mengatakan,  Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) berperan penting dalam pelayanan pendidikan anak-anak Indonesia yang orang tuanya bermukim di luar negeri. 

Di mana, hak dasar seorang anak untuk memperoleh pendidikan menurut Puti menjadi kewajiban Pemerintah Indonesia untuk dapat memenuhinya. Keberadaan SILN justru sangat membantu dan perlu ditingkatkan kualitasnya. 

Baca juga : IPMI: Stunting Mengancam Kualitas SDM Indonesia

"Negara punya kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberadaan SILN adalah prioritas karena pendidikan punya konteks jangka panjang yang sangat luas. Tidak bisa dihitung dengan matematika. Evaluasi yang dilakukan pihak terkait harus mengarah pada pengembangan yang positif,” tegas Puti yang juga Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia-Jepang, dikutip Jumat (28/10)

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi memastikan adanya tanggung jawab bersama dari semua pihak untuk mengawal jati diri bangsa tetap melekat di hati dan pikiran anak didik. SILN menjadi kebutuhan penting bagi para diaspora Indonesia agar bisa mendidik anak-anak mereka dalam kurikulum Indonesia.

"SILN ini menjadi jawaban dari kebutuhan akan sekolah bagi anak-anak mereka. Kita akan ada lost generation jika tidak layanan pendidikan bagi WNI di luar negeri. Perlu ada dukungan dari semua pihak. Dukungan itu tidak hanya materiil tetapi juga untuk tenaga guru. Harus dimaksimalkan layanan pendidikan ini bagi WNI di luar negeri,” tegas Dubes Heri.

Baca juga : Santri Di Pelosok Oku Timur Sepakat Dukung Ganjar Presiden

Untuk menjangkau layanan pendidikan bagi anak-anak WN,  KBRI Tokyo menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan bekerja sama dengan masyarakat mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Indonesia yang sudah kami dirikan di 5 wilayah Jepang. 

Tiga mata pelajaran utama dalam PKBM adalah agama dan budi pekerti; Pancasila dan Kewarganegaraan; serta Bahasa Indonesia. 

"KBRI Tokyo juga  mendapat mandat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melaksanakan PJJ di wilayah Jepang dan Asia Timur,” tambahnya.

Baca juga : Laut Natuna Utara Aman, KSAL Bantah Intimidasi Kapal Asing

Kepala SRIT,  Ari Driyaningsih menjelaskan, jumlah guru yang ada saat ini berjumlah 13 guru. Dari 13 guru itu 7 orang adalah guru pengganti dan native speaker. 

Ada kebutuhan 4 guru yang di proyeksikan akan didatangkan untuk mengajar di SRIT. Namun hingga kini masih belum datang dari Indonesia karena kendala tekhnis. 

Kebutuhan akan guru ini menurut Ari Driyaningsih, menjadi prioritas dalam kelancaran proses belajar mengajar siswa-siswi SRIT yang berjumlah 113 siswa siswi dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.