Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jokowi Usulkan 2 Strategi Dalam Pertemuan Dengan Dewan Usaha ASEAN
Kamis, 10 November 2022 22:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengusulkan dua strategi dengan penekanan pada inovasi, ekonomi digital, dan ekonomi hijau dalam pertemuan dengan Dewan Dunia Usaha ASEAN yang digelar dalam sela-sela rangkaian KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut.
“Dunia saat ini tengah dilanda gelombang krisis, namun potret ekonomi di kawasan masih tetap positif dan menjadikan ASEAN sebagai ekonomi terbesar ke-5 di dunia,” ungkap Jokowi, saat memulai pidato, seperti keterangan Kemenko Perekonomian. Menurut Jokowi, hal tersebut menunjukkan bahwa kemitraan dunia usaha dan pemerintah telah berjalan baik dan perlu diperkuat.
Berita Terkait : Bertolak Ke Kamboja, Jokowi Akan Hadiri 20 Pertemuan Di KTT ASEAN
Mempertimbangkan bahwa sektor swasta memiliki peran yang sangat penting, Jokowi mengusulkan dua strategi. Pertama, memastikan resiliensi ekonomi ASEAN untuk jangka pendek. “Kecepatan dan ketepatan beradaptasi menjadi kunci resiliensi ekonomi ASEAN,” ungkapnya.
Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain kebijakan makroprudensial Pemerintah yang adaptif, stabilisasi sektor keuangan, dan stimulasi pergerakan ekonomi serta sektor swasta yang harus forward-looking.
Berita Terkait : Wapres Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan Dengan Mesir
Kedua, tingkatkan daya saing ASEAN untuk jangka panjang. “Inovasi yang kompetitif, ekonomi digital, dan ekonomi hijau adalah masa depan ASEAN,” ungkap Jokowi.
Lebih rinci, Jokowi turut menjelaskan bahwa ekonomi digital akan mampu meningkatkan produktivitas dan memperluas akses pasar, sementara ekonomi hijau akan memastikan ASEAN terus tumbuh dan berkelanjutan. “Peluang kedua sektor ini harus segera kita tangkap bersama,” jelasnya.
Berita Terkait : Presiden Jokowi Resmikan VVIP Bandara Dan Pelabuhan Di Bali
Jokowi juga menegaskan perlunya memperhatikan sektor UMKM dan sinergi tersebut menjadi sangat krusial. “Kemajuan UMKM sangat berdampak pada ekonomi ASEAN. Lebih dari 90 persen dunia usaha di kawasan adalah UMKM, termasuk Indonesia sendiri yaitu sejumlah 65 juta UMKM,” pungkas Jokowi.
Sementara itu, Ketua Dewan Dunia Usaha ASEAN menyampaikan beberapa poin penting seperti penguatan sistem perdagangan multilateral dan melanjutkan agenda lingkungan, sosial, dan Pemerintah, menjadikan masyarakat ekonomi ASEAN sebagai prioritas nasional di masing-masing negara anggota, implementasi rekomendasi-rekomendasi yang telah disampaikan dan memastikan gagasan-gagasan tersebut dapat diterjemahkan menjadi proyek, serta kolaborasi dengan skema Public-Private Partnership dalam memastikan keberlanjutan pada sektor kesehatan, energi, pariwisata dan pangan.■
Tags :
Berita Lainnya