Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Jadi Supermarket Bencana

BNPB Berbagi Ilmu Dengan Praja IPDN

Rabu, 2 November 2022 07:55 WIB
Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo (kiri) memberi penghargaan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto, usai Stadium General, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022). (Foto: Istimewa)
Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo (kiri) memberi penghargaan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto, usai Stadium General, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) jangan cuma menguasai ilmu pemerintahan. Praja IPDN yang nantinya bakal menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), harus mengerti kondisi geografis suatu daerah.

“Pengetahuan tentang ke­bencanaan juga harus dimiliki, karena Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam,” ujar Rektor IPDN Hadi Prabowo saat Stadium General, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, kemarin.

Acara bertema Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Nasional ini menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto. Diikuti civitas aka­demika IPDN, di Kampus Pusat, maupun Kampus Daerah, secara luring dan daring.

Hadi berharap, kehadiran Kepala BNPB dapat memberi­kan pemahaman baru kepada praja IPDN. Sebab, masalah ke­bencanaan bukan urusan utama BNPB namun urusan semua pihak. Baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat.

Baca juga : Indonesian Paradise Property Komit Perkuat Bisnis Di Daerah

Dia yakin, kehadiran Kepala BNPB ini akan mendapatkan ilmu baru, terkait peran BNPB dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.

Apa saja yang dilakukan BNPB dalam perumusan dan penetapan kebijakan untuk pengurangan risiko bencana, pengungsi dan lain sebagainya.

“Praja IPDN kader Pamong Praja yang akan duduk di Pemerintahan Daerah. Mereka harus memahami dan tahu cara menyikapi bencana. Paham pengertian mitigasi, klasifikasi bencana yang ada di Indonesia, karena kita dihadapi bencana yang kompleks,” jelasnya.

Dalam paparannya, Suharyanto menjelaskan strategi pencegahan dan penanggulangan bencana nasional. Sesuai arahan Presiden Jokowi, BNPB harus mampu hadir secara reaktif dalam upaya pencegahan bencana alam.

Baca juga : Indonesia Siap Jadi Lokomotif Keamanan & Kemakmuran Global

“Kita harus mengenali an­camannya, lalu siapkan strate­ginya. Ketahui masalahnya lalu carikan solusinya,” tegas Suharyanto.

Jenderal TNI bintang tiga ini mengungkapkan, Indonesia merupakan supermarket ben­cana, karena semua bencana di dunia ada di Tanah Air.

“Berdasarkan data Word Bank, Indonesia adalah salah satu dari 35 negara dengan tingkat potensi risiko bencana paling tinggi di dunia,” tutur dia.

Bencana terbesar yang terjadi di Indonesia pada tahun 2022 ada 3.027 bencana. Antara lain, banjir sebanyak 1.238 kali, cuaca ekstrem 931 kali.

Baca juga : Srikandi Ganjar Jatim Bantu Korban Bencana Angin Puting Beliung Di Pasuruan

Kemudian, bencana gempa bumi sebanyak 22 kali, tanah longsor 562 kali, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 248 kali, gelombang panas dan abrasi sejumlah 22 kali, kekeringan 4 kali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.