Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- 5 Profesor Hingga Mantan Petinggi Komnas HAM Bela Firli Di Sidang Praperadilan
- BPIP Ajak Pemkab Dan Masyarakat Gunungkidul Cegah Stunting
- Relawan Prabowo Rabu Biru Untuk Indonesia Luncurkan 2 Mobil Rumah Sehat Keliling
- Ini Kunci Pesut Etam Kokoh Di Puncak Klasemen
- Survei ASI: Ganjar-Mahfud Tempel Prabowo-Gibran, AMIN Paling Buncit

Sebelumnya
Sejak awal invasi Rusia 24 Februari 2022, pihak berwenang Ukraina telah berulang kali melaporkan balon Rusia melayang di wilayah udara negara itu.
Selasa, 12 Februari 2023, negara tetangga Moldova juga menutup sementara wilayah udaranya, karena adanya objek terbang yang menyerupai balon di tengah meningkatnya ketegangan dengan Moskow.
Baca juga : Rupiah Makin Tak Berdaya Hadapi Dolar AS
Sebagai informasi, Amerika Serikat berada dalam keadaan waspada sejak balon putih besar dari China terlihat berada di atas wilayah udara AS. Washington menganggap, balon itu melacak serangkaian situs senjata nuklir rahasia negara itu pada awal Februari lalu.
Namun dilansir CNN, Presiden AS Joe Biden menegaskan tiga objek terbang tak teridentifikasi yang ditembak jatuh di langit utara Amerika pada akhir pekan lalu tidak terindikasi berkaitan dengan program balon mata-mata China. Ketiga objek misterius itu diduga milik entitas swasta.
Baca juga : Vonis Mati Sambo, Budayawan: Tepat dan Penuhi Rasa Keadilan
"Kami belum tahu persis apa sebenarnya ketiga objek ini, tapi saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa objek-objek itu terkait dengan program balon mata-mata China atau bahwa objek itu merupakan kendaraan pengintaian dari negara lainnya," ucap Biden dalam pernyataan resminya.
Pernyataan Biden itu disampaikan di Gedung Putih sekitar empat hari setelah objek terbang terakhir ditembak jatuh di atas Danau Horan, yang terletak di perbatasan AS-Kanada, Minggu (12/2). Dua objek terbang lainnya ditembak jatuh di Alaska dan Yukon di Kanada pada Jumat (10/2) dan Sabtu (11/2).****
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya