Ribuan Warga Ingin Merdeka Dari China

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Hong Kong memulai hari pertama 2019 dengan unjuk rasa. Ribuan warga melakukan long march, kemarin. Mereka meminta demokrasi penuh  dan kemerdekaan  dari China. Dilansir Reuters, sekitar 5.800 orang berkumpul untuk mendesak kemerdekaan dan meminta pemerintah melakukan reformasi dan memperjuangkan kebebasan dari ‘tekanan politik’ Beijing. 

“Melihat setahun belakangan, hukum dan politik Hong Kong mengalami kemunduran,” ujar salah satu peserta demo Jimmy Sham.  “Kami mungkin akan menghadapi masa-masa sulit, namun kami akan tetap dengan visi kami. Tidak seperti di China daratan. Di sini kami bisa berdemontrasi,” ujar Sham. 

Baca juga : Semoga Ke Depan Petani Kita Bisa Menikmati Dolar

Petugas keamanan membatasi pergerakan massa dengan menutup sejumlah akses ke kantor pemerintahan. Meski demikian, sorak sorakan massa terdengar ramai. Mereka meneriakkan kebebasan dari China. 

“Akan ada tekanan dari pemerintah atas gerakan ini. Namun, gerakan ini akan makin kuat,” kata demonstran lain, Bagio Leung.  Kemarin, massa membawa posster pejabat tinggi Hong Kong Theresa Cheng, yang mencabut kasus korupsi bekas pemimpin pro Beijing Leung Chun-ying. 

Baca juga : Astaga! Ribuan Hektare Sawah Dihapus Dari Data

Selama setahun belakangan, sejumlah negara, seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS) khawatir dengan keinginan Hong Kong merdeka. Mereka mengkritisi China yang mengabaikan keinginan warga Hong Kong.  Hong Kong dikembalikan Inggris ke China pada 1997. Beijing lalu memberlakukan sistem “satu negara, dua sistem.” [DAY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.