Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Donald Trump Mau Akhiri AS Sebagai Polisi Dunia

Jumat, 28 Desember 2018 11:18 WIB
Donald Trump dan Melania berfoto bersama pasukan AS di Markas Militer di Irak (Foto: Istimewa)
Donald Trump dan Melania berfoto bersama pasukan AS di Markas Militer di Irak (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyaknya tentara Amerika Serikat yang bertugas di luar negari membuat Presiden Donald Trump berpikir ulang. Dia merasa ‘mubazir’ menugaskan pasukan terampil untuk menjaga negara lain. Dia ingin AS berhenti sebagai 'polisi dunia'.

Menurut Trump, tidak adil semua beban dipikul AS. “Kami tidak akan membiarkan pasukan militer kami dimanfaatkan menjaga keamanan negara lain,” ujar Trump saat melakukan kunjungan ke Markas Militer AS di Irak. "Mereka tidak pernah membayar AS. Kalau mau dijaga pasukan militer AS, mereka harus memberi bayaran,” sambung Trump.

Baca juga : Dambakan Kesempurnaan

Dalam kunjungan itu, Trump didampingi Ibu Negara Melania. “Orang nomor satu di AS itu berterima kasih kepada tentaranya atas “pelayanan, keberhasilan dan pengorbanan mereka,” demikian keterangan Gedung Putih.

AS masih menempatkan sekitar 5.000 tentara di Irak untuk mendukung pemerintah negara itu dalam memerangi sisa-sisa kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS. Selama kunjungannya,Trump mendapat tepuk tangan meriah dari pasukan AS. Dia memasuki ruang makan dan berjalan menyapa mereka, berpose untuk selfie dan memberikan tanda tangan.

Baca juga : Fitra: Ada Kesan Jadi Alat Politik Capres Petahanan

Trump, yang juga didampingi Penasihat Nasional John Bolton melakukan perjalanan dengan pesawat Air Force One ke Pangkalan Udara Al-Asad, di sebelah barat kota Baghdad. Dia menghabiskan sekitar tiga jam di pangkalan itu dalam kunjungan pertamanya ke Irak.

Trump mengatakan, AS dapat menggunakan Irak sebagai pangkalan di masa depan jika ingin melakukan sesuatu di Suriah. “Dua tahun lalu ketika saya menjadi presiden, mereka (kelompok Negara Islam atau ISIS) adalah kelompok yang sangat dominan, hari ini mereka tidak dominan lagi,” ujar Trump.

Baca juga : Donald Trump Mutung

Meski berada di Irak, Trump tidak jadi bertemu Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi. Keterangan Kantor Perdana Menteri Irak mengatakan, pertemuan itu batal karena perbedaan pendapat tentang bagaimana pertemuan digelar. Akhirnya, kedua pemimpin memutuskan ngobrol melalui sambungan telepon, dilansir AFP. [DAY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.