Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesian Aid Tawarkan Bantuan Kemitraan Eksplorasi Laut

Minggu, 10 November 2019 21:23 WIB
Indonesian Aid Tawarkan Bantuan Kemitraan Eksplorasi Laut

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia menawarkan bantuan kepada negara berkembang lain untuk meningkatkan kapasitas fisik dan kemanusiaan untuk mengeksplorasi laut. Tujuannya adalah meningkatkan ketahanan pangan demi tercapainya tujuan pembangnan milenium yang berkelanjutan (MDGs) 2030.

Tawaran ini disampaikan Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Andi Rusandi yang juga menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan tahunan dalam pertemuan negara-negara di segitiga karang pada 4-8 November 2019 di Honiara, Kepulauan Solomon.

Pertemuan tahunan ini merupakan kelanjutan dari Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) atau Prakarsa Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan. Prakarsa ini pertama kali diluncurkan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Kepala Negara Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste di Manado, Sulawesi Utara pada 15 Mei 2009.

Baca juga : Jokowi: Indonesia Butuh Pahlawan Pemberantas Kemiskinan

Pada kesempatan itu Delegasi Indonesia mengundang CTI-CFF untuk mengeksplorasi bersama peluang kemitraan untuk mendukung pencapaian program-program. Tawaran ini sangat disambut baik negara anggota dan Sekretariat di CTI-CFF.

Pemerintah Indonesia dapat memberikan info lebih lanjut mengenai mekanisme, modalitas dan area kerja sama dari inisiatif Indonesian Aid. Selain itu, Indonesia juga mengajukan inisiatif kerja sama dalam bentuk program Capacity Building on Marine Debris Elimination pada tahun 2020 yang akan diselenggarakan Kementerian Luar Negeri cq Direktorat Kerja Sama Teknik.

“Ini kesempatan baik bagi Indonesia untuk membagi pengalamannya di CTI-CFF kepada negara-negara di kawasan Indo Pasifik dan meningkatkan investasi dunia pada pembangunan infrastruktur kemaritiman Indo Pasifik sekaligus memajukan secara konkrit visi Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia,” kata Direktur Kerja Sama Indonesia Asia Pasific Kementerian Luar Negeri Andre Omer Siregar.

Baca juga : Pemerintah Ajak Swasta Bantu Kembangkan Energi Terbarukan

Pada SOM kali ini terdapat beberapa bahasan utama antara lain pergantian kepemimpinan di Regional Secretariat yaitu Executive Director dari Hendra Yusran Siry yang berasal dari Indonesia kepada Khosairi Bin Mohammad Rajuddin dari Malaysia.

Pertemuan juga membahas rencana penyelenggaraan The Second Leaders Summit pada November 2020 di Manado dengan memanfaatkan momentum pertemuan Archipelagic and Islands States (AIS) Forum Summit yang juga akan menghadirkan para pemimpin negara anggota.

Pada SOM kali ini juga disepakati pembentukan sub komite pada tiga bentang laut prioritas yang keseluruhannya mencakup wilayah Indonesia yaitu Sulu Sulawesi Seascape (Indonesia, Malaysia dan Filipina), Bismarck Solomon Seas Ecoregion (Indonesia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon) dan Lesser Sunda Seascape (Indonesia dan Timor Leste). [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.