Dark/Light Mode

Indonesia Desak Pengakuan Palestina, Menlu Retno: Tak Ada Alasan Menunggu

Jumat, 27 September 2024 18:30 WIB
Menlu Retno Marsudi bersalaman dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas jelang Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. (Foto: IG/@retno_marsudi)
Menlu Retno Marsudi bersalaman dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas jelang Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. (Foto: IG/@retno_marsudi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat dan beberapa sekutunya, negara-negara Barat menunda pengakuan Palestina sebagai sebuah negara, dengan alasan menunggu "waktu yang tepat". Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menolak pandangan tersebut saat memberikan pidato di Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Situasi di Gaza dan Implementasi Solusi Dua Negara sebagai Jalan Menuju Perdamaian yang Adil dan Komprehensif, di sela-sela Majelis Sidang Umum PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis (26/9/2024).

Ia enggan menunggu lebih banyak korban yang berjatuhan di wilayah tersebut. Sebab, sudah lebih dari 41.000 warga Gaza tewas akibat kebrutalan tentara Israel sejak Oktober 2023.

Baca juga : Taufan Rahmadi: Indonesia Akan Jadi Destinasi Utama Wisata Halal Dunia 

"Kapan waktu yang tepat itu? Bagi saya, waktunya adalah sekarang. Kita tidak ingin menunggu hingga semua rakyat Palestina terusir atau hingga 100.000 orang terbunuh untuk menganggap bahwa itu adalah waktu yang tepat," tegasnya.

Menteri Retno menekankan pentingnya pengakuan terhadap Negara Palestina, yang dianggapnya sebagai langkah krusial untuk mewujudkan solusi dua negara. Ia menegaskan bahwa pengakuan ini tidak hanya memberikan harapan bagi rakyat Palestina, tetapi juga merupakan cara penting untuk memberikan tekanan politik kepada Israel untuk menghentikan kekejaman.

Baca juga : Dubes Indonesia Untuk Belanda Mayerfas Happy, Peresmian IHA Dihadiri Menlu Retno

Selain itu, Menteri Retno juga menyoroti urgensi implementasi Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/24, yang menuntut Israel untuk mengakhiri kehadiran ilegalnya di Wilayah Pendudukan Palestina. Ia menegaskan bahwa harapan untuk perdamaian akan hancur jika negara-negara anggota PBB tidak memiliki keberanian dan hati untuk menekan satu negara agar mematuhi resolusi tersebut.

Indonesia, melalui pernyataan Menteri Retno, mendesak seluruh negara untuk memastikan implementasi resolusi ini. "Indonesia mendesak seluruh negara untuk memastikan bahwa implementasi resolusi tersebut benar-benar terjadi," tambahnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.